Penusukan Pemuka Agama
Anggaran Rp 30 Miliar Kemenag Gagal Kelola Konflik Agama
Buntut dari penusukan pemuka agama HKBP Bekasi Timur, Asian Sihombing, menjadi desakan untuk mengevaluasi anggaran di Kementerian Agama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buntut dari penusukan pemuka agama HKBP Bekasi Timur, Asian Sihombing, menjadi desakan untuk mengevaluasi anggaran di Kementerian Agama.
Dari Rp 30, 5 miliar untuk program kerukunan hidup beragama pada fungsi agama di APBN tahun 2009-2010, sebanyak 37 persen atau terbesar Rp 11,5 miliar hanya digunakan hanya untuk kegiatan paskakonflik.
Hal tersebut menunjukkan fungsi Kementerian Agama seperti layaknya pemadam kebakaran.
"Anggaran yang didesain justru bukan untuk mencegah terjadinya konflik, namun menunggu terjadinya konflik," ujar Anggota Komisi XI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari kepada Tribunnews.com, Selasa (14/9/2010).
Menurut Eva, faktor kebijakan anggaran Kementerian Agama menjadi salah satu triger atau pemicu terjadinya insiden HKBP. Pada RAPBN tahun 2011 anggaran Kementerian Agama masuk 4 besar yakni Rp 31 triliun atau jauh lebih besar daripada anggaran kesehatan yang hanya 26 triliun rupiah.
"Ironisnya besarnya anggaran Kementerian Agama tersebut tidak efektif mencegah konflik yang berlatar belakang agama dan kekerasan yang mengatasnamakan agama, " jelasnya.
Tidak hanya itu, Eva menjelaskan lebih lanjut, bahwa di APBN tahun 2010 anggaran kehidupan beragama hanya 3,3 persen dari total anggaran fungsi agama.
"Itupun lebih banyak dipakai pemulihan paskakonflik, " tandasnya.
Karena itulah Eva mengusulkan agenda evaluasi anggaran di Kementerian Agama menjadi salah satu hal yang penting.