Puan Maharani: Kehadiran Ibu Tak Ada Kaitan Bagi-bagi Kekuasaan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani menepis rumor yang mengaitkan kehadiran ibunda tercintanya pada acara peringatan harlah Pancasila 1 Juni 1945, bagian dari rencana koalisi PDI-P dengan pemerintah.

Puan juga membantah, salah satu yang ikut 'merayu'  ibunya untuk datang pada acara di Gedung MPR/DPR ini yang dihadiri oleh Presiden SBY, Selasa (1/6/2010).

"Walaupun kami minoritas (Fraksi PDI-P DPR), tapi kami harus konsisten menyuarakan sebagai partai penyeimbang. Konsiten dengan pilihannya. Jadi, kehadiran ibu tidak ada kaitannya dengan bagi-bagi kekuasaan lah," kata Puan.

"Ini, (kehadiran Megawati) semata-mata demi bangsa dan negara. Urusan ideologi, ideologis, dan penyelenggaraan negara, kan beda. Dan maksalah, kalau dikatakan ibu atau PDI-P saat ini dibilang mulai mesra (dengan pemerintah," imbuhnya lagi.

Puan kemudian menanggapi diplomatis saat kembali dikatakan, ia sukses merayu ibunya, mau datang menghadiri acara peringatan harlah Pancasila yang dihadiri Presiden SBY.

"Waduh, ya nggak lah. Atas kapasitas apa saya bisa merayu-rayu Ibu Mega. Posisi saya di sini, dalam kapasitas saya sebagai anggota MPR/DPR dan anggota partai yang hadir bersama Ibu Mega, bukan karena hanya sebagai putrinya. Tapi, kewajiban saya sebagai salah satu ketua DPP (PDI-P)," katanya terkekeh.

Dirinya kemudian menegaskan, sejak jauh-jauh hari, ibunya, Megawati Soekarnoputri sudah menyatakan kesiapannya untuk datang pada perayaan harlah Pancasila di MPR/DPR. Jadi, imbuhnya, kedatangan ibunda tercintanya atas undangan resmi dari lembaga MPR, dan bukan atas dasar undangan dari pihak Istana.

"Tadi senyumnya (Megawati) beda ya, cerah ya. Alhamdulillahirabilalamin. Yang jelas, apa yang sudah diamanatkan oleh partai kami, haruslah dijalankan. Kecuali ada hal-hal khusus harus diputuskan melalui pleno dan ketua umum. Dan sampai saat ini, sikap partai kami, tetap konsisten," Puan menandaskan.