Jumat, 3 Oktober 2025

Admin Akun Instagram Jadi Pelaku Utama Tawuran yang Menewaskan Dua Pelajar di Cikarang Bekasi

Polisi mengamankan terduga pelaku utama tawuran maut di Jalan Urip Sumoharjo, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Instagram cikarangvidgrams
TAWURAN PELAJAR - Polisi mengamankan pelaku utama tawuran maut yang terjadi di Jalan Urip Sumoharjo, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025). Pelaku merupakan admin akun instagram yang menyebarkan ajakan untuk tawuran. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Polisi mengamankan terduga pelaku utama tawuran maut di Jalan Urip Sumoharjo, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dua pelajar berinisial A (15) dan W (15) tewas dalam peristiwa bentrokan yang terjadi, Rabu (24/9/2025).

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, mengatakan pelaku utama yang ditangkap merupakan admin percakapan di media sosial.

Dari tangan admin inilah ajakan tawuran bermula.

"Pelaku utama sudah kami amankan. Karena admin yang menerima tantangan itu. Jadi bisa kami bilang dia yang mengajak tawuran sebenarnya. Pelaku juga mengalami luka di tangannya," kata Mustofa kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).

Baca juga: Tawuran Pelajar di Cikarang Utara Bekasi Mengakibatkan 2 Nyawa Melayang, Polisi Tangkap Dua Pelaku

Tawuran sendiri bermula dari ajakan melalui pesan langsung (DM) Instagram.

Dua kelompok pelajar berbeda sekolah sepakat untuk bertemu.

Bahkan ada kelompok lain yang sempat diajak untuk bergabung.

Baca juga: Tawuran Maut Pecah di Cengkareng Jakarta Barat, Satu Korban Tewas Kena Sabetan Sajam

Soal dugaan tawuran dilakukan demi konten, Mustofa belum bisa memastikan.

Ia hanya menyebut rata-rata tawuran pelajar memang sering diviralkan.

"Kalau konten saya tidak bisa sebut itu motifnya. Tapi biasanya ada saja yang suka mengajak dan memviralkan," katanya.

Dalam setiap tawuran, kata Mustofa, peran anak juga berbeda-beda.

Ada yang ikut menyerang, ada yang menonton, ada yang bertugas merekam, hingga yang menyiarkan ke Instagram kelompok mereka.

Hasil penyelidikan menyebut, hanya satu korban yang benar-benar meninggal akibat luka bacok senjata tajam.

Sementara satu korban lain tewas karena panik dan menabrak pohon ketika berusaha kabur.

"Jadi korban yang tewas karena luka bacok itu satu. Yang satunya lagi tidak ada luka, meninggal karena kecelakaan tunggal," jelas Mustofa.

Selain dua korban jiwa, ada empat pelajar lain yang mengalami luka bacok.

Tiga orang sudah dipulangkan dari rumah sakit, sedangkan satu lainnya masih menjalani perawatan.

Polisi membagi penanganan perkara ini menjadi tiga jalur hukum.

Polres Metro Bekasi menangani kasus pengeroyokan, Polsek menangani kepemilikan senjata tajam, dan Satlantas menangani kecelakaan lalu lintas.

Satu tersangka sudah ditetapkan dalam kasus kepemilikan senjata tajam.

Sementara itu, dua pelaku lain yang diduga sebagai pembacok masih buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved