Sabtu, 4 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Leony Bedah Anggaran Pemkot Tangerang Selatan, Benyamin Davnie Hargai Partisipasi Aktif Masyarakat 

Mekanisme pengawasan juga sudah dilakukan oleh pengawasan legislatif, Inspektorat Daerah sebagai pengawasan internal, partisipasi masyarakat

dok. Pemkot Tangsel
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH - Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan penjelasan terkait penggunaan pos anggaran dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2024 yang tengah menjadi perhatian publik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie angkat suara perihal opini viral yang dilakukan artis Leony Vitria Hartanti.

Sebelumnya, Leony bersuara atas keberatan terhadap pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), sehingga mantan artis cilik itu mengakses website resmi Pemkot Tangsel. 

Baca juga: Anggaran Perjalanan Dinas Tangsel Rp 117 M Jadi Sorotan, Leony akan Dialog dengan Wali Kota

Lalu ia menyoroti pendapatan daerah Pemkot Tangsel sebanyak Rp 5 triliun pada tahun lalu.

Namun, Leony menilai, pendapatan daerah itu tidak terbagi rata di kalangan masyarakat.

Baca juga: Leony Tunggu Undangan Dialog dengan Walkot Tangsel usai Kritik soal Anggaran: Ada yang Lebih Penting

“Pemkot Tangsel mengapresiasi dan menghargai partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi pengelolaan keuangan daerah dan berkomitmen memberikan penjelasan yang faktual, transparan, dan akuntabel,” jelas Benyamin dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, Pemkot Tangsel dinobatkan sebagai Badan Publik paling informatif di Banten untuk tahun 2024 oleh Komisi Informasi Provinsi Banten. Meraih nilai tertinggi dari tujuh kabupaten/kota yang lain dengan nilai 98,85 poin.

Transparansi ini membuat publik mudah mengakses laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD), salah satunya Leony Vitria. Ia mengkritik sejumlah belanja Pemkot Tangsel, mulai dari anggaran infrastruktur hingga kemiskinan.

Benyamin menjelaskan, pada anggaran pemeliharaan Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp731 juta yang disorot Leony, merupakan belanja jaringan instalasi listrik kantor.

Sedangkan untuk pemeliharaan jalan dan irigasi masuk pada kode rekening belanja modal jalan, irigasi dan jaringan dengan pagu anggaran sebesar Rp538 miliar.

Selanjutnya, untuk dana bantuan sosial (bansos) sebesar Rp136 juta, diberikan kepada kelompok masyarakat atas usulan melalui proposal yang masuk ke Pemkot Tangsel.

“Jumlah tersebut untuk dua lembaga panti yang mengajukan proposal bantuan sosial,” ungkapnya.

Terkait pengentasan kemiskinan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menganggarkan Rp648,1 miliar, dengan melakukan berbagai kegiatan di beberapa perangkat daerah. 

Antara lain perbaikan rumah umum tidak layak huni (RUTLH) sebanyak 500 rumah setiap tahun, perbaikan sanitasi dan MCK, jaminan kesehatan masyarakat semesta (UHC) untuk 284.229 masyarakat dengan pagu anggaran Rp133 miliar, beasiswa pendidikan, jaminan pekerja rentan, pelatihan untuk peningkatan pendapatan masyarakat miskin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, persentase penduduk miskin di Tangsel sebesar 2,36 persen artinya terendah se-Banten. Serta, angka pengangguran terendah di Banten sebesar 5,09 persen. 

Pemkot Tangsel terus berkomitmen untuk transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan, salah satunya adalah mempublikasi LKPD secara terbuka melalui situs resmi Pemkot Tangsel. LKPD telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) dan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved