Senin, 29 September 2025

Polisi Periksa Sejumlah Saksi Terkait Kasus Kematian Bocah 8 Tahun di Jakut, Termasuk Ibu Kandung

Polisi belum dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan ibu korban, yang diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Editor: Erik S
Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino
KEMATIAN ANAK PEREMPUAN - Garis polisi masih terpasang di kos-kosan tempat ditemukannya anak perempuan 8 tahun bernama Aliya di Jalan Arwana Raya, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi terus mendalami kasus penemuan jasad bocah perempuan berinisial AR (8) di sebuah indekos kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar, mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab kematian korban.

“Saksi yang sudah kami periksa kurang lebih empat orang, mungkin masih akan bertambah lagi. Ada beberapa,” kata Onkoseno kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Penyebab Kematian Bocah 8 Tahun di Penjaringan Jakut

Dari saksi yang diperiksa, termasuk ibu kandung korban, MKR (35).

“Ibunya salah satu pihak yang kami periksa juga,” ujarnya.

Meski begitu, Onkoseno belum dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan ibu korban, yang diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

"Itu masih dalam pemeriksaan, kami juga belum bisa pastikan," katanya.

Sementara untuk penyebab kematian, polisi masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik.

Hasil autopsi tentu bisa menjadi kunci untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

"Masih diproses sama dokter forensik, hasilnya belum keluar, masih diautopsi,” ungkap Onkoseno.

Korban Tinggal Bareng Ibu 

Sukarni (61), tetangga korban sekaligus pemilik warung makan mengungkapkan, AR dan ibunya KR (35) setiap hari selalu membeli makan siang di tempat usahanya.

KR diketahui sudah bercerai dengan suaminya S sejak empat bulan lalu.

KR dan S disebut memiliki dua anak. Anak pertamanya korban AR dan anak bontotnya seorang balita laki-laki.

Mereka sekeluarga sempat tinggal di lantai tiga indekos tersebut yang menjadi lokasi ditemukannya jenazah AR.

Namun, setelah bercerai, tempat tersebut hanya dihuni KR dan AR.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan