Pertamina Ramai, SPBU Swasta Lengang: Kontras Tajam di Tangsel
SPBU BP bahkan lebih parah, sudah sebulan tidak menjual bensin. SPBU Vivo baru kehabisan stok pagi tadi.
Ringkasan Utama
Kelangkaan bensin di SPBU swasta seperti Shell, BP, dan Vivo di Tangerang Selatan membuat warga beralih ke SPBU Pertamina yang tetap stabil pasokannya. Pemerintah menjanjikan pasokan BBM swasta kembali normal dalam tujuh hari ke depan. Presiden Prabowo memanggil jajaran ESDM dan Pertamina ke Istana untuk memastikan distribusi BBM berjalan adil dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana kontras terjadi di sejumlah SPBU di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (20/9/2025).
Tiga SPBU swasta—Shell, BP, dan Vivo—tampak lengang, sementara SPBU Pertamina di lokasi yang sama justru dipadati kendaraan roda dua dan roda empat yang mengantre untuk mengisi bensin.
Di SPBU Shell, kelangkaan bensin sudah berlangsung sejak seminggu lalu.
SPBU BP bahkan lebih parah, sudah sebulan tidak menjual bensin. SPBU Vivo baru kehabisan stok pagi tadi.
“Kosong baru hari ini, tadi jam 8 pagi habis. Belum ada info kapan ada stok lagi. Sekarang jaga pembelian BBM jenis premium diesel buat mobil,” kata Anto, pegawai SPBU Vivo.
Meski bensin langka, para pegawai SPBU swasta menyebut belum ada pemutusan hubungan kerja.
“Kalau PHK, alhamdulillah nggak ada,” ujar Anto.
Baca juga: Muncul Gerakan Stop Sirene dan Strobo, Istana Minta Pejabat Tidak Semena-mena
Sebaliknya, SPBU Pertamina di kawasan tersebut justru tak pernah sepi. Antrean kendaraan mengular, petugas sibuk melayani pembeli, dan pasokan bensin disebut selalu tersedia.
“Kalau stok di sini nggak pernah kosong, ada terus,” ucap salah satu petugas SPBU Pertamina.
Prabowo Panggil Menteri ESDM hingga Bos Pertamina
Kelangkaan bensin di SPBU swasta terjadi akibat kuota impor yang habis lebih cepat dari perkiraan.
Pemerintah sebelumnya memperpendek masa berlaku izin impor dari satu tahun menjadi enam bulan, sehingga pasokan tersendat sebelum izin baru terbit.
Presiden Prabowo Subianto memanggil jajaran Kementerian ESDM dan direksi Pertamina ke Istana Negara sehari sebelum rapat teknis berlangsung.
Dalam pertemuan tertutup itu, Presiden meminta agar distribusi BBM dilakukan secara adil dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
“Presiden ingin agar tidak ada SPBU yang kosong, baik swasta maupun Pertamina. Semua harus dapat pasokan,” ujar sumber internal yang hadir dalam rapat tersebut.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan pasokan BBM swasta akan kembali normal dalam tujuh hari ke depan.
Kesepakatan itu diambil dalam rapat bersama Kementerian ESDM, Pertamina, dan pengelola SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, Vivo, dan ExxonMobil pada Jumat (19/9/2025).
“Artinya, yang disalurkan belum dicampur-campur. Jadi dicampurnya di masing-masing tangki milik SPBU. Ini sudah disetujui, ini solusinya,” ujar Bahlil.
Baca juga: BBM Kosong di SPBU Swasta, Pramuniaga Live Tiktok Jajakan Makanan dan Minuman
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menambahkan bahwa pasokan akan dilakukan secara transparan dengan mekanisme open book. Pemerintah juga memastikan kekurangan BBM akan ditutupi hingga akhir 2025.
“Pokoknya kami usahakan dalam satu minggu ke depan ini sudah terpenuhi dan SPBU swasta sudah bisa berjalan dengan normal,” kata Simon.
Soal Pemenuhan Kebutuhan BBM, Badan Usaha Migas Pertamina dan Swasta Bersepakat |
![]() |
---|
DPR Desak Pemerintah Longgarkan Impor BBM, Pertamina Diminta Tak Monopoli Pasar |
![]() |
---|
PHK Mengintai SPBU Swasta, Istana Bergerak Cari Solusi Kelangkaan BBM |
![]() |
---|
Nurdin Halid: Isu Kelangkaan BBM Jangan Dipelintir Jadi Tuduhan Keliru |
![]() |
---|
Pemkot Tangsel Genjot Pembangunan Infrastruktur Demi Kenyamanan Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.