Driver Ojol Demonstrasi
Sejumlah Komunitas Ojol Ini Pilih Tak Ikut Aksi, Berikut Alasannya
Mereka sepakat tidak ikut serta dalam aksi, dan lebih memilih tetap bekerja mencari orderan alias tidak ikut serta dalam aksi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Para pengemudi ojek online (ojol) turun ke jalan dalam “Aksi 179” di Jakarta, Rabu (17/9/2025) ini.
Namun, sejumlah komunitas ojol di berbagai daerah juga ada yang memilih jalan berbeda.
Mereka sepakat tidak ikut serta dalam aksi, dan lebih memilih tetap bekerja mencari orderan.
Di Bekasi, para driver menolak terlibat dalam aksi. Sekretaris Jenderal Koalisi Ojek Daring Nasional (KODAN) Bekasi Raya, Handriko atau Koko, menegaskan bahwa sikap ini merupakan bentuk tanggung jawab pengemudi terhadap masyarakat.
“Driver Bekasi tetap on bid, tidak ada yang ikut aksi. Kami lebih memilih menjaga situasi agar tetap stabil,” kata dia kepada wartawan, Rabu (17/9/2025)
Menurutnya, langkah ini diambil setelah melihat dampak negatif dari gelombang unjuk rasa sebelumnya.
Baca juga: 6.118 Personel Polisi Kawal Jalannya Aksi Unjuk Rasa Ojek Online Hari Ini
“Kami ingin ikut menciptakan rasa aman dan kondusif di tengah masyarakat. Itu lebih penting daripada ikut-ikutan turun ke jalan,” tegasnya.
Dukungan terhadap sikap tidak demo juga datang dari Solo Raya. Asosiasi Gabungan Aksi Driver Roda Dua (Garda) Soloraya menegaskan tidak akan ikut aksi nasional.
Juru bicara Garda Soloraya, Djoko Saryanto, menyebut mereka tidak ingin gerakan driver ojol ditunggangi kepentingan politik.
"Kami lebih fokus memperjuangkan regulasi yang jelas, bukan demo yang rawan ditunggangi,” kata dia.
Djoko kini memilih fokus pada dorongan lahirnya UU Transportasi Online dan penetapan tarif yang lebih adil.
Sikap serupa datang dari Banten.
Michael, perwakilan komunitas Unit Reaksi Cepat (URC), mengatakan mayoritas driver menolak ikut aksi.
“Kalau menurut saya justru mereka itu bukan bagian dari ojol. Itu hanya sebagian kecil, oknum saja, dan tidak mewakili driver. Ojol yang asli lebih pilih cari order,” katanya.
Michael menegaskan bahwa layanan tidak akan terganggu meski ada aksi di Jakarta.
“Order tetap jalan, aplikasi tetap buka, jadi tidak akan ada gangguan berarti di lapangan,” tandas dia.
Diketahui, Polisi mengerahkan sedikitnya 6.118 personel dalam mengawal unjuk rasa Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda Indonesia) di sejumlah titik pada hari ini Rabu (17/9/2025).
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Ruslan Basuki menuturkan, personel dilibatkan terdiri dari Polda, Polres, dan Polsek jajaran.
"Kekuatan pengamanan di wilayah Jakarta Pusat sebanyak 6.118 personel," kata Ruslan dalam keterangannya, Rabu.
Konsentrasi massa akan terbagi pada dua titik yaitu di Medan Merdeka Selatan dan DPR/MPR RI.
Terkait pengalihan arus lalin, Ruslan menyebut sifatnya situasional, menyesuaikan jumlah massa di lapangan.
"Melihat ekskalasi jumlah massa di lapangan," ucap dia.
Ruslan menegaskan pengamanan akan dilakukan secara persuasif.
“Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum,” imbuh dia.
Meyuarakan pendapat di muka umum adalah hak warga negara yang dijamin undang-undang, namun harus dilakukan dengan damai.
“Mari kita jaga suasana tetap kondusif agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik,” ujar dia.
Ruslan mengimbau kepada warga Jakarta untuk menghindari kawasan sekitar DPR selama aksi berlangsung.
Driver Ojol Demonstrasi
Pengemudi Ojek Online Khawatir Order Fiktif Kembali Ramai di Demo Selanjutnya |
---|
Krisis Pendapatan yang Menghantam Driver Ojol: dari Rp500 Ribu ke Rp20 Ribu, Sampai Rela Ikut Pinjol |
---|
Curhat Driver Ojol, Pendapatan Tipis Hingga Terjerat Pinjol |
---|
Mau Tindak Lanjut Tuntutan Ojol, Anak Buah Budi Arie: Masalah Ini Tak Hanya di Kominfo |
---|
Janji Kominfo usai Temui Pendemo: Semua Tuntutan Ojol Akan Dibahas, Termasuk Masalah Tarif |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.