Minggu, 5 Oktober 2025

Demo di Jakarta

IPW Apresiasi Gerak Cepat Kapolri & Kapolda Minta Maaf hingga Peluk Keluarga Affan Korban Rantis

IPW mengapresiasi gerak cepat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya yang meminta maaf di pelukan keluarga Affan.

Editor: Dewi Agustina
ist/warta kota
OJOL TEWAS DILINDAS - Driver ojol inisial AK (21) warga Palmerah, Jakbar tewas usai dilindas rantis Brimob di Pejompongan, Kamis (28/8/2025). Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memeluk keluarga AK (21), pengemudi ojek online yang tewas dilindas rantis Brimob di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pada Jumat (29/8/2025) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police watch (IPW) mengapresiasi gerak cepat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri yang meminta maaf di pelukan keluarga Affan Kurniawan.

Affan Kurniawan adalah driver ojol yang menjadi korban tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Driver Ojol Kepung Mako Brimob Kwitang, Bentangkan Spanduk Polisi Pembunuh

"Ini adalah respon cepat dan tepat sebagai upaya untuk mencegah kemarahan publik makin membesar," kata Sugeng Teguh Santoso, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) dalam pernyataan persnya, Jumat (29/8/2028). 

IPW mengatakan setelah mendapat informasi awal adanya ekses unjuk rasa di DPR, Kamis (28/8/2025) dan viralnya rantis Brimob melindas pengendara ojol saat demo, Kapolri langsung memerintahkan Kapolda Metro Jaya untuk mencari dan menemui korban di rumah sakit. 

 

 

Kapolri juga memerintahkan Kadivpropam Polri untuk mengusut tuntas personel Brimob yang mengendarai rantis.

"Saya juga sudah perintahkan Kadiv Propam untuk tindaklanjuti dan lakukan pengusutan terhadap peristiwa yang terjadi," ujarnya. 

Hasilnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dan Kadivpropam Polri Irjen Abdul Karim melakukan publik ekspose.

Kapolda Metro mengakui bahwa korban tewas Affan Kurniawan meninggal dunia karena terlindas rantis Brimob saat aksi demo pada Kamis (28/8/2025). 

Sementara Kadivpropam Polri irjen Abdul Karim menyatakan  Propam Polri dengan Propam Brimob telah mengamankan dan memeriksa anggota Brimob yang melindas korban Affan Kurniawan

Dijelaskan bahwa anggota yang ada dalam kendaraan taktis itu jumlahnya ada tujuh dan sedang diperiksa. 

Ke-tujuh anggota Brimob itu adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka J.

Ketika peristiwa kematian Affan sudah jelas, barulah Kapolri mengunjungi keluarga korban di RSCM Jakarta untuk memohon maaf dan berjanji menuntaskan kasusnya sesuai permintaan keluarga yang meminta keadilan terhadap pelaku anggota Brimob. 

"Kehadiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu keluarga Affan, paling tidak untuk menenangkan, menyejukkan orangtuanya," kata Sugeng. 

Langkah ini kata Sugeng, seharusnya juga dapat menenangkan dan menyejukkan masyarakat bahwa peristiwa itu dapat ditangani dengan cepat. 

"Tapi, kenyataan yang terjadi, Kapolri dan Kapolda Metro Jaya harus bekerja keras untuk meredam anggotanya terhadap pelampiasan kemarahan masyarakat yang ditujukan kepada anggota Polri, utamanya satuan kerja Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat," ujar dia. 

Masyarakat sampai Jumat (29/8/2025) pagi masih melakukan perlawanan terhadap gas airmata yang dilontarkan anggota-anggota Brimob. 

Minta Kapolri Larang Anggota Tembakkan Gas Ait Mata

Indonesia Police Watch (IPW) meminta kepada Kapolri dan Kapolda Metro Jaya untuk melarang anggotanya menembakkan gas airmata kepada masyarakat.

Hal ini sesuai dengan komitmen Kapolda Metro bahwa penembakan gas airmata hanya melalui perintahnya. 

"Yang sangat diperlukan dalam mengatasi kemarahan masyarakat saat ini adalah ditampilkannya pelaku-pelaku yang ada di rantis Brimob dalam publik ekspose yang digelar oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri," kata dia. 

Disamping, perlunya juga menurunkan negosiator-negosiator dari aparat Polri yang mumpuni untuk bernegosiasi dengan kelompok-kelompok berpengaruh yang turun di jalan. 

Sugeng mengatakan tindakan 7 anggota Brimob dalam mobil Rantis tersebut harus mendapat ganjaran yang berat.

Sebab tindakannya yang melanggar prosedur dan hukum tersebut selain menimbulkan korban nyawa juga telah menambah panas situasi yang sebenarnya dapat terkendali.

Sugeng berharap, kemarahan masyarakat atas kematian Affan Kurniawan dapat menurun dan masyarakat bisa mengendalikan anarkisnya.

"Dengan begitu maka Institusi Polri berkomitmen sesuai slogannya memang “Pori Untuk Masyarakat", ujarnya.


IPW menyampaikan duka cita mendalam pada keluarga Affan Kurniawan dan juga pada seluruh komunitas pengemudi ojek online.

IPW juga mendoakan almarhum husnul khotimah.

Affan Terlindas Rantis Brimob

Diketahui, Affan menjadi korban tewas dalam aksi unjuk rasa pada Kamis (28/8/2025).

Affan tewas terlindas mobil kendaraan taktis (rantis) Baraccuda karena kecerobohan dari anggota Brimob Polri.

Affan sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, namun nyawanya tidak tertolong.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas peristiwa seorang driver ojek online (ojol) terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demo ricuh di Jakarta.

"Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam dalamnya, saat ini kami sedang mencari keberadaan korban," kata Sigit dalam keterangannya, Kamis (28/8/2025) malam.

Mantan Kabareskrim Polri ini sangat menyesali bisa terjadinya peristiwa tersebut.

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk korban dan seluruh keluarga dan juga seluruh keluarga besar ojol," ucapnya.

Saat ini, Sigit memerintahkan jajaran Propam Polri untuk mengusut kasus tersebut

"Dan saya minta untul Propam melakukan penanganan lebih lanjut," tuturnya.

"Sampai saat ini kami sedang minta Kapolda (Metro Jaya), Kadivpropam dan Tim Pusdokes untuk mencari keberadaan korban," ucapnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved