Kronologi Lurah Manggarai Selatan Jadi Sasaran Amukan Massa Demo DPR 25 Agustus, Mobil Dinas Rusak

TRIBUNNES.COM - Kronologi Muhammad Sidik, Lurah Manggarai Selatan, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel) yang menjadi sasaran amukan massa aksi demo di sekitar Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Senin (25/8/2025) malam. 

Tak sendiri, Sidik bersama sopirnya ketika peristiwa kericuhan terjadi. Bahkan, sang sopir yang merupakan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bernama Asep Yudiana, turut jadi korban.

Kericuhan yang terjadi di sekitar Tanah Abang ini, imbas aksi demonstrasi aliansi buruh dan mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat pada Senin pagi-sore.

Demo ini merupakan aksi protes besar-besaran yang dipicu kemarahan publik atas kenaikan tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, khususnya tunjangan perumahan yang mencapai Rp50 juta per bulan.

Apalagi kenaikan tunjangan tersebut, terjadi di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit.

Rupanya, aksi demo yang didominasi pelajar itu berlanjut pada Senin malam. Hingga terjadi amukan massa terhadap mobil pelat merah yang dikendarai Sidik dan sopirnya.

Beruntungnya, Sidik berhasil menyalamatkan diri dari amukan massa. Namun, ia mengalami luka-luka.

Kini, Sidik dalam kondisi sehat meski mengalami luka memar di bagian wajah.

Kronologi Massa Demo DPR Amuk Mobil Lurah Manggarai Selatan

Dikutip dari TribunJakarta.com, peristiwa itu terjadi saat Sidik dalam perjalanan pulang ke rumah dengan diantar oleh sopirnya, Senin malam.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat massa pendemo menyerang sebuah mobil pelat merah.

Baca juga: Gedung DPR RI Terlihat Lengang Usai Demo Bubarkan DPR pada Senin 25 Agustus 2025

Massa menendang dan memukuli bagian luar mobil menggunakan bambu. Bahkan, mereka memecahkan kaca dan naik ke kap mobil.

Mobil dinas Lurah Manggarai Selatan pun hancur diamuk massa pendemo di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Padahal, saat itu, Sidik awalnya ingin mencari jalan alternatif untuk menghindari massa demo 25 Agustus di Jakarta. 

Lantas, ia bersama sopirnya berjalan melewati Jalan S. Parman, tetapi mereka justru bertemu massa di Jalan KS Tubun.

“Intinya dia menghindari demo kemarin ya, kan pusatnya itu di Gedung DPR/MPR ya. Nah, dia lewat menghindari itu."

"Masuk Slipi, ternyata di sekitar daerah Petamburan Slipi situ ada massa lain,” ucap Camat Tebet, Dyan Airlangga, Selasa (26/8/2025).

Dyan mengatakan, mobil itu lantas menjadi sasaran amukan massa karena menggunakan pelat merah.

"Jadi, ketika kejadian itu Lurah sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Nah, ketika di lokasi tersebut, ternyata masih banyak si pendemo, dan kejadiannya cepat saja. Jadi, langsung karena plat merah jadi sasaran," kata Dyan.

Dyan menambahkan, Sidik kini dalam kondisi sehat meski sempat mengalami luka memar di bagian wajah.

Dalam kejadian tersebut, Sidik juga kehilangan dua ponselnya di kejadian tersebut. Mobil yang dikemudikan stafnya rusak. 

“Kerugian dan kerusakan berupa mobil rusak dan hp hilang,” jelas Dyan, dilansir Kompas.com.

Sementara itu, mobil dinas sasaran amukan massa dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Di sisi lain, Dyan mengaku, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti pendukung untuk dilaporkan kepada pimpinannya.

"Kita saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti dan bukti-bukti pendukung, dan laporan pendukung. Setelah itu kami laporkan kepada pimpinan, begitu sementara langkah-langkahnya," kata Camat.

Baca juga: Gedung DPR RI Terlihat Lengang Usai Demo Bubarkan DPR pada Senin 25 Agustus 2025

Pemprov DKI Bakal Lapor Polisi

Atas kejadian tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menempuh jalur hukum.

Langkah tersebut, imbas insiden perusakan mobil dinas dan penganiayaan terhadap Lurah Manggarai Selatan yang dilakukan massa demo DPR pada Senin kemarin.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menyebut laporan kepolisian akan dibuat setelah Sidik menjalani pemulihan.

“Lurah tersebut juga akan membuat laporan ke kepolisian setelah menjalani recovery,” kata Budi saat dikonfirmasi, Selasa (26/8/2025).

Di sisi lain, Budi memastikan, kedua korban sudah mendapatkan penanganan medis usai kejadian tersebut.

“Kami pastikan lurah dan petugas PPSU yang mendampingi saat kejadian telah mendapatkan perawatan atas tindakan kekerasan yang menimpanya,” katanya.

Diketahui, demo massa dari kalangan mahasiswa hingga warga sipil di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, dilakukan Senin (25/8/2025) sejak pukul 9.30 WIB.

Aksi tersebut, adalah bagian adari aksi protes besar-besaran yang dipicu kemarahan publik atas kenaikan tunjangan anggota DPR RI, khususnya tunjangan perumahan yang mencapai Rp50 juta per bulan.

Massa aksi yang tergabung dalam gerakan “Revolusi Rakyat Indonesia” pun menyuarakan sembilan tuntutan.

Di antaranya Pembatalan kenaikan tunjangan dan gaji DPR, Transparansi gaji anggota DPR, Pembubaran DPR RI dan Kabinet Merah-Putih.

Kemudian, Penolakan RKUHAP, Penurunan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, serta Pengusutan kasus pelanggaran HAM dan korupsi.

Selain itu, sejumlah driver ojol (pengemudi ojek online) ikut demo satu suara. Mereka meminta para anggota DPR RI memperhatikan nasib rakyat dibandingkan kepentingan pribadinya sendiri. 

Demo sempat berlangsung ricuh di depan area Gedung Parlemen atau kompleks bangunan yang menjadi pusat aktivitas DPR RI, lembaga legislatif nasional yang berfungsi menyusun undang-undang, mengawasi pemerintah, dan menyuarakan aspirasi rakyat, pada Senin siang.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pemprov DKI Bakal Lapor Polisi Buntut Lurah Manggarai Selatan Jadi Sasaran Amukan Massa Demo DPR

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci, Kompas.com)