Kamis, 2 Oktober 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Aksi Arya Daru di Rooftop Kemlu sebelum Tewas, Kriminolog UI: Bisa Jadi Justifikasi Aksi Bunuh Diri

Kriminolog UI Adrianus Meliala ikut menyoroti soal aksi Diplomat muda Kemlu Arya Daru yang naik ke rooftop Kemlu sehari sebelum ditemukan tewas.  

Dok.Istimewa
KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Tangkapan layar pada video CCTV yang menunjukkan aktivitas Diplomat Muda, Arya Daru, Senin (7/7/2025). Kriminolog UI Adrianus Meliala ikut menyoroti soal aksi Diplomat muda Kemlu Arya Daru yang naik ke rooftop Kemlu sehari sebelum ditemukan tewas.   

TRIBUNNEWS.COM - Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Prof. Drs. Adrianus Eliasta Sembiring Meliala, M.Si., M.Sc., Ph.D, menyoroti soal aksi Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, yang terpantau berada di rooftop Kemlu pada 7 Juli 2025, sehari sebelum ditemukan tewas.  

Prof Adrianus Meliala sendiri merupakan seorang pakar di bidang kriminologi dan kepolisian, dirinya juga pernah menjadi anggota Ombudsman Republik Indonesia pada 2016-2021. 

Sebelumnya, Adrianus menyoroti penyebab Arya Daru ditemukan tewas di kamar kosnya yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, dalam kondisi kepala tertutup lakban, diduga sebagai upaya bunuh diri.  

Diketahui CCTV rooftop lantai 12 Gedung Kemlu merekam aksi Arya Daru pada malam hari 7 Juli 2025, antara pukul 21.43 hingga 23.09 WIB.  

Tampak dalam video 14 detik yang beredar, Arya Daru sendirian, mondar-mandir, dan berada di pinggir pembatas rooftop. 

Adrianus mengatakan hal tersebut masuk dalam perbuatan tak biasa bagi seseorang yang akan melakukan aksi ekstrem dan fatal untuk dirinya sendiri.

Baca juga: Fakta Lakban Kuning di Kepala Arya Daru: Dibeli Bareng Istri, Kerap Dipakai Pegawai Kemenlu

"Bahwa seseorang yang hendak melakukan aksi ekstrem yang fatal terhadap dirinya umumnya telah melakukan entah itu tindakan perilaku, perkataan, atau tulisan yang aneh yang tidak biasa yang khusus," ujarnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (26/7/2025).  

Ditambah lagi, kata dia, Arya disinyalir sempat membawa ransel dan kantong belanjaan saat naik ke rooftop, namun saat turun dirinya tidak terekam membawa barang-barang tersebut.  

"Maka aksi Arya yang naik ke rooftop gedung Kemlu di lantai 12 di mana dia membawa barang dan kemudian saat turun dia tidak membawanya, yang jelas itu adalah hal yang menurut saya tidak biasa khusus dan khas," ungkapnya lagi.  

Menurut Adrianus, hal ini kemudian sudah bisa menjadi semacam justifikasi atau dasar aksi bunuh diri yang masih diduga dilakukan Arya Daru.  

"Nah itu dia memang sudah menunjukkan tanda-tanda (aksi bunuh diri) melalui perbuatan-perbuatan yang khusus dan khas tadi," imbuhnya.  

Kasus Tewasnya Arya Daru Dinilai Janggal 

Jasad Arya Daru tidak hanya ditemukan dalam kondisi kepala terbungkus lakban, tapi juga tubuhnya terbungkus plastik.  

Meski ditemukan dalam kondisi tragis tersebut, hingga kini belum ada kejelasan apakah Arya bunuh diri atau menjadi korban pembunuhan. 

Sosiolog Kriminal, Soeprapto, membeberkan empat poin kejanggalan kematian diplomat Arya Daru. 

Drs. Soeprapto, S.U. adalah seorang sosiolog kriminal yang pernah menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM), dikenal karena kontribusinya dalam memahami dan mengatasi fenomena kejahatan jalanan di Indonesia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved