Selasa, 30 September 2025

Digitalisasi Pasar Bisa Dimaksimalkan untuk Dorong Ekonomi Warga Jakarta

Pramono Anung menegaskan, transformasi digital merupakan strategi jangka panjang dalam membangun fondasi ekonomi rakyat dari bawah.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
handout
DIGITALISASI PASAR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat membuka Lomba Digitalisasi Pasar 2025 di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, transformasi digital bukan sekadar tren gaya hidup modern, tapi strategi jangka panjang dalam membangun fondasi ekonomi rakyat dari bawah.

"Ini bukan soal gaya-gayaan modernisasi, tapi upaya jangka panjang membangun ekonomi dari akar rumput," ujar Pramono saat membuka Lomba Digitalisasi Pasar 2025 di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).

Pramono menyebut, digitalisasi pasar memiliki berbagai dampak positif, termasuk meningkatkan keamanan lingkungan pasar.

Transaksi nontunai dinilai mampu menekan praktik-praktik kejahatan konvensional seperti pencopetan dan pemalakan.

“Kalau semua pakai transaksi digital, ruang bagi copet dan preman akan hilang perlahan. Mau malak apa kalau orang nggak bawa uang tunai?” katanya.

Lomba Digitalisasi Pasar 2025 yang digagas Pemprov DKI Jakarta mengusung empat sasaran utama yakni meningkatkan kesejahteraan pedagang, Mewujudkan efisiensi transaksi melalui teknologi,
Mengoptimalkan pendapatan daerah lewat sistem pembayaran digital, serta memberantas premanisme dan pungli di pasar tradisional.

“Saya yang usulkan lomba ini. Tujuannya jelas: agar pedagang akrab dengan sistem digital seperti QRIS dan EDC,” tegas Pramono.

Ia menambahkan, digitalisasi pasar adalah langkah strategis untuk memperkuat ekonomi rakyat secara menyeluruh.

Program ini juga melibatkan sinergi besar antara Pemprov DKI, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Perumda Pasar Jaya.

Lembaga perbankan seperti Bank Jakarta turut menjadi mitra utama dalam mendampingi digitalisasi pasar-pasar terpilih, termasuk melalui edukasi literasi keuangan dan aktivasi QRIS.

Penjurian lomba sepenuhnya dilakukan oleh BI dan OJK untuk menjamin transparansi dan objektivitas.

Baca juga: Gubernur Pramono Anung Ganti Nama Bank DKI Jadi Bank Jakarta, Apa Alasannya?

“Pemprov tidak ikut campur soal penjurian. Kita ingin lomba ini kredibel dan objektif,” ujar Pramono.

Saat ini, sebanyak 20 pasar telah mengikuti program digitalisasi, dan Pemprov menargetkan seluruh 133 pasar di Jakarta akan terlibat ke depannya.

Komitmen tersebut ditegaskan dalam acara peluncuran Lomba Digitalisasi Pasar dan penandatanganan komitmen bersama, yang dihadiri Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan, serta disaksikan langsung oleh Gubernur Pramono dan Sekda DKI Jakarta Marullah Matali.

Baca juga: Maksimalkan Percepatan Bisnis dan Digitalisasi, Pasar Jaya Gandeng Perusahaan IT

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan