Diplomat Muda Tewas di Menteng
Keluarga Ungkap Rencana Arya Daru Akhir Pekan Ini, Kemlu Minta Tak Dikaitkan Kasus TPPO
Penyebab kematian Diplomat Arya Daru belum terungkap. Korban sempat merencanakan liburan ke Borobudur akhir pekan ini. Jasad ditemukan di kamar kos.
TRIBUNNEWS.COM - Diplomat Ahli Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan dimakamkan di kampung halamannya di Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (9/7/2025).
Arya Daru meninggalkan seorang istri, Meta Ayu Puspitantri dan dua anak.
Penyebab kematian lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut masih diselidiki.
Kakak ipar korban, Meta Bagus, mengatakan Arya Daru sosok yang berprestasi dan wajahnya tak pernah terlihat murung.
Arya Daru sempat ditugaskan di Argentina sejak 2020 hingga 2022.
"Dia anak yang nggak pernah ngeluh. Waktu penugasan jauh saat lebaran pun, cukup lewat telepon. Tapi dia tetap terdengar senang," ucapnya, dikutip dari TribunJogja.com.
Sebelum ditemukan tewas di kamar kos, pria 38 tahun itu merencanakan liburan keluarga ke Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
"Terakhir komunikasi, katanya akhir pekan ini mau ke Borobudur. Tapi ya itu pembicaraan terakhir," lanjutnya.
Sementara itu, rekan kerja korban, Iyarman Waruwu (35), menerangkan penemuan jasad terungkap setelah handphone Arya Daru tak dapat dihubungi.
Istri meminta penjaga kos mengecek kondisi Arya Daru di dalam kamar.
“Korban ditemukan dengan posisi di atas tempat tidur dengan kondisi kepala tertutup lakban warna kuning. Korban tertutup selimut warna biru dongker,” bebernya.
Baca juga: Kematian Diplomat Muda Masih Misterius, Sosiolog UGM: Lakban Jadi Kunci Ungkap Kasus Lebih Jauh
Waruwu menambahkan Arya Daru akan ditugaskan ke Helsinki, Finlandia akhir bulan ini.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Yuda Nugraha, mengucapkan bela sungkawa dan turut hadir dalam pemakaman Arya Daru.
Ia membenarkan Arya Daru sempat menjadi saksi kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Jepang.
Namun Yuda meminta kematian Arya Daru tak dikaitkan dengan kasus TPPO.
"Kita jangan berspekulasi. Kami serahkan sepenuhnya kepada penyelidikan pihak kepolisian," ucapnya.
Punya Riwayat Penyakit
Kondisi kamar kos terkunci dari dalam dan tak ada barang berharga yang hilang.
Selain itu, penyidik tak menemukan tanda kekerasan pada jasad.
Baca juga: Kematian Diplomat ADP Masih Misterius, Polisi Tunggu Hasil Autopsi dan Forensik HP
Sejumlah barang bukti yang diamankan dalam olah TKP yakni lilitan lakban, kantong plastik, pakaian korban, dompet dan identitas, serta bantal dan sarung.
Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandi, mengatakan ada obat sakit kepala dan obat lambung di kamar, namun penyidik belum dapat menyimpulkan hubungan obat dengan kematian korban.
“Kalau dari pemeriksaan awal kita sih belum mendalam mengarah ke sana ya (riwayat sakit),” bebernya.
Ditemukan sidik jari Arya Daru pada potongan lakban yang menjadi salah satu barang bukti.
“Kalau dari olah TKP awal masih kelihatan sidik jari si korban itu,” lanjutnya.
Rekaman CCTV di sekitar kos juga dijadikan barang bukti.
Wakasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, Kompol Karyono, menerangkan istri Arya Daru telah diperiksa untuk menjelaskan penyakit yang dialami korban.
Baca juga: Sosok Diplomat Muda Arya Daru, Kemlu: Menolong Anak Terlantar di Taiwan
"Sementara, hasil pemeriksaan istri memang dia punya sakit. Sakit gerd dan kolesterol. Tetapi, nanti akan padukan dengan hasil autopsi."
"Apakah obat-obat ini diminum atau bagaimana," tuturnya.
Penjaga kos dan warga yang pertama kali menemuakan jasad telah diperiksa sebagai saksi.
"Karena penjaga ini takut, akhirnya penjaga ini membawa tetangganya untuk sebagai saksi. Kemudian, istri korban sudah. Kemudian, rekan korban sudah," tandasnya.
Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Telepon Terakhir dan Rencana Liburan Keluarga ke Borobudur yang Tak Akan Pernah Terwujud
(Tribunnews.com/Mohay) (WartaKotalive.com/Alfian) (TribunJogja.com/Ribut Raharjo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.