Senin, 6 Oktober 2025

Kebakaran di Tebet Renggut Nyawa Anak Buruh Cuci, Sang Ibu Peluk Sisa Tubuhnya

Tangis pilu seorang ibu memeluk bagian tubuh anak kandungnya yang menjadi korban kebakaran di Jalan J, RT 06/RW 10, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan

WartaKotalive.com/Ramadhan L Q
GENDONG SISA JASAD - Nurjanah (49) menangis sesegukan menggendong sisa jenazah anaknya Alfazah Putri Wahyudi (24), yang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran hebat yang melanda kawasan permukiman padat di Jalan J, RT 06/RW 10, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025) dini hari. Korban diketahui tinggal bersama tantenya di salah satu rumah yang terbakar di Tebet, Jakarta Selatan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran yang melanda kawasan permukiman padat di Jalan J, RT 06/RW 10, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025) dini hari, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga Nurjanah (49).

Peristiwa kebakaran itu merenggut nyawa anak kandung Nurjanah, Alfazah Putri Wahyudi (24).

Korban diketahui tinggal bersama tantenya di salah satu rumah yang terbakar.

Saat kejadian, korban sedang tertidur di lantai dua rumah tersebut dan tidak sempat menyelamatkan diri ketika api mulai membesar.

Setelah insiden kebakaran itu, Nurjanah membawa kantong plastik yang berisi bagian tubuh sang anak.

"Ini katanya sih bagian kakinya. Saya gendong, terakhir gendong anak saya, makanya saya mau gendong... nanti mau dibawa," ujar Nurjanah sembari menangis sambil memeluk kantong plastik tersebut, dikutip dari WartaKotalive.com.

Nurjanah, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci, mengatakan bahwa saat kebakaran terjadi, ia tengah tertidur di tempat yang berbeda.

Ia terbangun setelah mendengar suara gaduh dan melihat kobaran api yang sudah membesar.

“Saya bangun apinya sudah gede. Saya tahu anak saya ada di rumah. Saya minta tolong adik saya buat nolongin, tapi apinya sudah enggak bisa dipadamkan,” ungkapnya.

Nurjanah menuturkan, kegiatan harian Alfazah di rumah membantu keluarga, seperti mengantar keponakan dan saudara ke sekolah.

“Anaknya belum kerja, biasanya cuma bantu-bantu di rumah,” jelasnya.

Baca juga: Komnas Perlindungan Anak Cek Lokasi Kebakaran di Kapuk Muara, Pastikan Anak Dapat Trauma Healing

Nurjanah mengungkapkan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh lilin yang dinyalakan ketika terjadi pemadaman listrik sekitar pukul 23.00 WIB.

Api dengan cepat menyebar karena bangunan rumah sebagian besar terbuat dari kayu dan bahan-bahan yang mudah terbakar.

Ayah korban, Yudi (48), yang tinggal di Tanjung Priok, mengaku langsung datang ke lokasi setelah menerima kabar duka sekira pukul 04.00 WIB.

Meski Yudi dan Nurjanah telah bercerai, namun komunikasi antara keduanya tetap terjalin dengan baik.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved