Bocah Penjual Risol di Ciputat Disiksa Ibunya Jika Jualan Tak Laku, Kaki Penuh Luka Sundutan Rokok
Nasib bocah penjual risol di Ciputat, kerap disiksa dan disundut rokok oleh ibunya setiap kali jualan tidak laku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq turun tangan menyelidiki dan mengunjungi rumah bocah penjual risol yang viral di media sosial.
Sebelumnya bocah ini viral karena ketika berjualan jalannya tertatih hingga banyak ditemukan bekas luka goresan serta bekas sundutan rokok di tubuhnya.
Si bocah malang ini mengaku kerap disiksa ibunya jika pulang tidak membawa uang banyak karena dagangan risolnya tak laku.
Risol Tak Laku, Bocah Malang di Ciputat Kerap Dipukul Kayu oleh Ibunya
Menurut Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq, polisi telah mendatangi rumah korban yang berada di Ciputat, untuk dimintai keterangan.
"Petugas mendatangi lokasi sekitar pukul 22.00 WIB dan bertemu dengan ibu serta kakak korban," kata Bambang saat dikonfirmasi Rabu (18/6/2025).
Berdasarkan pemeriksaan di lokasi, terungkap korban berinisial N (13), yang merupakan anak berkebutuhan khusus, dipukul oleh ibu kandungnya menggunakan kayu.
Kekerasan itu terjadi setelah korban pulang berdagang risol dengan membawa hasil yang dianggap tidak memuaskan.
"Ibu korban mengakui melakukan kekerasan terhadap korban," ujar Bambang Askar.
KRONOLOGI
Awal mula kejadian saat korban N pulang berdagang dan dagangannya kurang begitu laku hingga membawa uang sedikit lalu dimarahi dan dipukul kayu oleh ibunya.
Pelaku berinisial LH (46) adalah ibu rumah tangga yang kini berstatus janda dan tinggal bersama dua anak laki-lakinya.
Anak pertama diketahui sudah bekerja, sementara anak kedua, yakni korban, membantu keluarganya dengan berjualan risol.
Baca juga: Modus Pegawai Minimarket di Tangerang Cabuli Bocah, Struk Top Up Game jadi Barang Bukti
Polisi memberikan imbauan ke ibu korban agar tidak lagi menggunakan kekerasan dalam mendidik anak.
"Kami memberikan himbauan dan menasehati ibu korban untuk tidak melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap anak dan mencukupi kebutuhannya," ucap Bambang Askar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.