3 Fakta Baru soal Kasus Anak Perempuan Jadi Korban Penyiksaan di Kebayoran Lama
3 fakta baru soal kasus seorang anak perempuan berinisial M (7), ditemukan dalam kondisi terluka ditelantarkan orang tuanya di Pasar Kebayoran Lama.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak perempuan berinisial M (7), ditemukan dalam kondisi terluka, lemah, dan ditelantarkan orang tuanya di lorong Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu (11/6/2025).
Setelah dievakuasi petugas, korban sempat dibawa ke RSUD Kebayoran Lama, lalu dirujuk ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Berikut fakta-fakta terbaru dalam kasus ini yang dirangkum oleh Tribunnews.com.
1. Ayah Korban Diburu
Bareskrim Polri masih memburu keberadaan ayah yang menyiksa dan membuang korban di Pasar Kebayoran Lama.
Direktur Tindak Pidana PPA-PPO Mabes Polri Brigjen Nurul Azizah mengatakan, proses pencarian pelaku masih terus berjalan.
"Proses penegakkan hukum berjalan dengan masih menelusuri dan mendalami kasusnya," kata Nurul kepada wartawan, dilansir Tribun Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Nurul menjelaskan, pihaknya memprioritaskan keselamatan dan pemulihan korban yang kini masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati.
Ia pun menyebut saat ini kondisi korban terus membaik setelah mendapat perawatan intensif.
"Kondisi anak insyaallah kondusif, terus dilakukan perawatan secara intensif dan terus koordinasi dengan tim dokter."
"Koordinasi dengan stakeholder terkait untuk pendampingan, pemulihan, perlindungan, dan mengutamakan proses keselamatan serta kesehatan anak," imbuhnya.
Baca juga: Polri Ungkap Kondisi Terkini Anak yang Ditemukan Penuh Luka di Pasar Kebayoran Lama: Dipantau Dokter
2. Tim Dokter Spesialis
RS Polri mengerahkan tim dokter spesialis untuk merawat korban.
Wakil Kepala RS Polri Kramat Jati Kombes Erwinn Zainul Hakim mengatakan, total ada enam dokter spesialis gabungan yang dilibatkan dalam perawatan dan pemulihan kondisi korban.
"Kami atas arahan pimpinan telah menyiapkan hampir enam dokter yang berkolaborasi untuk komprehensif perawatannya," kata Erwinn di Jakarta Timur, Jumat.
Dokter spesialis RS Polri yang dilibatkan, yaitu dokter anak konsultan, dokter bedah plastik, dokter bedah tulang, dokter psikiatri, dokter gizi, dan dokter rehab medik.
Pasalnya, berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter RS Polri, diketahui bahwa korban mengalami patah tulang di bagian kanan, gizi buruk, anemia berat, dan luka bakar pada bagian wajah.
Oleh karena itu, dibutuhkan pelibatan berbagai ahli untuk pemulihan kondisi korban, termasuk dokter psikiatri yang dilibatkan guna memulihkan kondisi psikologis M akibat kasus kekerasan dialaminya.
"Agar pemulihan ini bisa holistik (pemulihan secara keseluruhan) dan maksimal. Kami mohon doanya, supaya di tahap awal kondisinya bisa stabil dan memenuhi syarat awal operasi," ujarnya.
Erwinn mengatakan, pada tahap awal perawatan, pihaknya akan memulihkan kondisi kesehatan M secara umum agar korban dapat menjalani tindakan operasi untuk pemulihan lebih lanjut.
Kondisi korban selama menjalani perawatan diharapkan dapat segera membaik sehingga bisa kembali bermain dengan ceria sebagaimana anak-anak seusianya.
"Prioritas utama tentu adalah tindakan operasi. Menuju syarat minimal operasi harus ada perbaikan HB, albumin, perbaikan infeksi. Kita berikhtiar semaksimal mungkin," tuturnya.
3. Belum Ditengok Keluarga
RS Polri, Kramat Jati belum menerima adanya laporan dari pihak keluarga korban.
Erwinn Zainul Hakim mengatakan sejak korban dirujuk ke RS Polri pada Rabu (11/6/2025) malam, belum ada pihak mengaku keluarga korban datang.
"Kalau sepengetahuan kami belum (ada pihak keluarga datang), tapi nanti bisa ditanyakan ke pihak penyidik Direktorat Tindak Pidana Perempuan Anak (PPA)," kata Erwinn, Jumat.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dua Hari Dirawat di RS Polri, Anak Korban Penyiksaan di Kebayoran Lama Belum Ditengok Keluarga.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Bima Putra)
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.