Selasa, 30 September 2025

Nenek di Bekasi Tewas dalam Perampokan, Pelaku Diburu, Menantu Korban: Hidup atau Mati, Tangkap

Nenek bernama Bimih (72) tewas di rumahnya yang juga dijadikan toko kelontong, di Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.

TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
PEMAKAMAN KORBAN PERAMPOKAN - Puluhan warga mengiringi pemakaman nenek Bimih (72) yang diduga menjadi korban perampokan di kediamannya di Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi pada Senin (10/2/2025) dinihari. Para terduga pelaku tengah diburu oleh pihak kepolisian. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang nenek bernama Bimih (72) tewas di rumahnya yang juga dijadikan toko kelontong, di Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.

Nenek berusia 72 tahun tersebut, diduga menjadi korban perampokan dan pembunuhan pada Senin (11/2/2025).

Kapolsek Cabangbungin, AKP Basuni, fakta tersebut terkait perusakan CCTV yang dilakukan oleh para terduga pelaku.

“Saya sampaikan ada CCTV tapi tidak fungsi lagi, pas di lokasi kejadian itu CCTV dirusak oleh pelaku,” kata Basuni, Selasa (11/2/2025), dilansir TribunBekasi.com. 

Menurut Basuni, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari sejumlah bukti pendukung.

Lebih lanjut, Kapolsek Cabangbungin mengatakan, telah memeriksa dua saksi dalam kasus ini. 

Namun, AKP Basuni tak menjelaskan siapa sosok saksi yang telah diperiksa.

"Dua saksi, masih baru dua," ungkapnya.

Adapun terkait motif, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus dugaan perampokan di toko kelontong Bimih ini. 

"Motif masih dalam lidik," imbuh Basuni.

Kronologi Penemuan Jenazah

Baca juga: Nenek di Bekasi Ditemukan Tewas dalam Kondisi Terikat, Diduga Korban Pembunuhan

Korban meninggal dalam kondisi terikat di rumahnya yang juga dijadikan warung kelontong pada Senin, kemarin.

Hal tersebut, disampaikan Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

"Korban wanita tewas di rumahnya jualan toko kelontong," katanya kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

Berdasarkan keterangan saksi, sebelumnya, ada tiga orang mengendarai dua unit sepeda motor keluar dari toko korban. 

Mereka kabur dari rumah korban saat ditegur oleh saksi.

"Saksi menegur satu dari tiga diduga pelaku keluar dari toko milik korban berlari ke arah sepeda motor, mereka melarikan diri menggunakan dua sepeda motor," katanya. 

Onkoseno mengatakan, saksi memberitahu pada warga sekitar.

Bhabinkamtibmas bersama warga sekitar kaget saat mendatangi toko korban. Mereka melihat yang bersangkutan tergeletak.

Korban ditemukan dalam kondisi terikat di bagian leher, kaki, dan tangan. Ada pula luka pada bagian wajah korban.

Selanjutnya, jasad nenek telah dievakuasi ke RS (Rumah Sakit) Polri Kramatjati.

Sementara itu, keterangan soal nenek Bimih yang meninggal dalam kondisi terikat turut diungkap oleh menantunya, Udin. 

Menurut Udin, ia pertama kali menerima informasi sang ibu meninggal dari putranya sekitar pukul 00.30 WIB. 

Udin yang telah pisah rumah dengan ibunya itu, lantas menuju toko kelontong.

Setibanya di lokasi, ia mendapati korban tergeletak tak bernyawa di ruang kamar dengan kondisi leher terikat. 

Saat itu, Udin melihat lemari rumah dan lemari toko kelontong berantakan. Gembok rolling dor toko juga berhasil dirusak pelaku. 

Sang pemilik diduga menjadi korban pembunuhan yang disertai perampokan. Hal ini merujuk dari hilangnya kotak penyimpan rekaman empat CCTV di lokasi. 

Selain itu, uang dan ponsel milik korban lenyap. Meski demikian, Udin tak mengetahui jumlah uang yang hilang diduga dibawa kabur pelaku.

Baca juga: Nenek Pemilik Toko Kelontong di Bekasi Tewas Terikat, Diduga Dirampok, Pelaku Merusak CCTV

Pelaku Diduga Empat Orang 

Udin menduga, pelaku perampokan dan pembunuhan berjumlah empat orang.

Hal ini diketahui berdasarkan keterangan warga yang sempat melihat beberapa pelaku keluar dari toko kelontong korban.

Dalam menjalankan aksinya, dua pelaku diduga melakukan perampokan disertai pembunuhan, serta dua lainnya bertugas sebagai joki yang menggunakan dua sepeda motor. 

"Pelaku ada empat, dua di dalam, dua lagi di motor, di luar," tutur Udin. 

Menantu Korban Harap Pelaku Segera Ditangkap

Terkait kejadian nahas yang menimpa ibu mertuanya ini, Udin berharap, kepolisian dapat mengusut tuntas kasus tersebut. 

Ia juga berharap, polisi dapat menangkap para pelaku, baik dalam keadaan hidup maupun mati.

"Hidup atau mati, tangkap kalau bisa hukum mati, tuntaskan. Saya minta ke kepolisian tolong dituntaskan," ungkap Udin.

Jenazah Dimakamkan

Setelah ditemukan  tergeletak tak bernyawa, jenazah nenek Bimih langsung dibawa pihaknya ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Hery Wijatmoko, mengatakan telah memeriksa jenazah korban dimulai sekira pukul 09.00 WIB.

Sekira pukul 13.30 WIB, jenazah korban diserahkan ke keluarga dan sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulorengas Sindang Jaya.

“Sudah diperiksa dan sudah diserahkan ke keluarga, selanjutnya tengah ditangani penyidik,” terang Hery kepada TribunBekasi. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Perampok yang Beraksi di Rumah Nenek Bimih di Bekasi Merusak CCTV, Polisi Masih Memburunya

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Reynas Abdila, TribunBekasi.com/Rendy Rutama, Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan