Sabtu, 4 Oktober 2025

Hati-Hati Penipuan Bermodus Telepon Mengaku dari Lembaga Pemerintahan

Telepon pertama mengaku dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam pemberitahuan mesin telepon, kita diinformasikan bahwa ada berkas yang harus dilen

Penulis: Yulis
Editor: Erik S
Shutterstock
Ilustrasi Penipuan Online Scam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Modus penipuan kian beragam. Hati-hati saat mendapat telepon dari nomor yang tak dikenal.

Dalam kurun waktu tak sampai 24 jam, Tribunnews menerima telepon dari nomor tak dikenal dan modusnya sama yakni untuk penipuan.

Telepon yang bertama bernomor 0812XXXXXXX. Saat telepon diangkat, meyakinkan calon korban, penipu menggunakan mesin phone.

Baca juga: Cara Karyawan Bank BUMN di Cimahi Lakukan Penipuan, Perusahaan Merugi Rp1,1 Miliar

Mesin phone bersuara itu menyebut bahwa kita telah dihubungi instansi pemerintah dan calon korban diminta menekan nomor operator di angka 0.

Telepon pertama mengaku dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam pemberitahuan mesin telepon, kita diinformasikan bahwa ada berkas yang harus dilengkapi.

Merasa tidak pernah berurusan dengan pengadilan, Tribunnews.com mulai curiga dan mencoba ikuti alur perintah penipu.

Saat menekan angka 0 dan diangkat operator, pihak operator pura-pura menanyakan keperluan. Ketika dijawab, bahwa Tribunnews ditelepon dari nomor ini, lalu diminta menyebutkan nama dan nomor induk kependudukan.

Penipu selanjutnya menyebut ada berkas yang harus diselesaikan dan harus segara dibayarkan.

Namun setelah diberitahu bahwa calon korban adalah jurnalis, penelepon mendadak mematikan telepon dan tidak menghubungi kembali.

Selang tiga jam, Tribunnews menerima telepon lagi dari nomor tak dikenal bernomor 0811XXXXXXX.

Begitu diangkat, modusnya sama yakni dijawab dengan suara mesin telepon yang menginformasikan dari BPJS . Sama seperti sebelumnya, Tribunnews diminta menekan angka 0 untuk ke operator.

Baca juga: Foto-fotonya Dicuri Lalu Dijadikan Penipuan Open BO, Dua Wanita Kembar Lapor ke Polres Metro Jaksel

Saat operator mengangkat telepon, Tribunnews diinformasikan bahwa ada tunggakan pembayaran BPJS.

Lalu diminta mengirim nomor induk kependudukan dan diminta membayar sejumlah tertentu.

Begitu diberitahu bahwa yang dihubungi adalah jurnalis, penelepon mendadak mematikan nomor telepon.

Angkat Telepon Nomor Asing Disebut Bisa Dimanfaatkan Jadi Modus Penipuan Pakai AI

Unggahan di media sosial yang menginformasikan bahwa mengangkat telepon nomor asing dapat berujung pada penipuan menggunakan kecerdasan buatan atau AI, viral.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini, Jumat (28/7/2023). Pengunggah menceritakan, dirinya tak sengaja mengangkat telepon yang menawarkan kredit tanpa agunan (KTA). Pengunggah pun menolaknya secara singkat dengan mengatakan "tidak berminat".

Namun, anehnya, penelepon langsung memutuskan panggilan.

Baca juga: Waspada Pencurian Foto di Akun Medsos untuk Penipuan Modus Wanita Open BO! Si Kembar Ini jadi Korban

"Gue lalu baru sadar: bisa aja dia pakai rekaman suara gue buat diedit atau di-clone pakai AI voice. Pas gue cek, modus itu emang ada," tulis pengunggah. Menurut pengunggah, AI dapat menirukan hanya dengan mendengarkan suara seseorang selama tiga detik..

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha menjelaskan, pembuatan suara AI dengan modal sampel suara korban dari sambungan telepon secara teknis dapat dilakukan.

"Secara teknis hal tersebut mungkin saja dilakukan, di mana pelaku menelpon korban cukup lama, sehingga cukup banyak mendapatkan sampel suara," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/7/2023). Selanjutnya sampel suara akan diproses menggunakan AI dan dimanfaatkan untuk menipu.

Tindakan penipuan yang dapat dilakukan pun beragam, seperti menelepon keluarga korban dan mengaku membutuhkan uang karena kecelakaan, menelepon rekan kerja untuk meminjam uang, membuat iklan palsu dengan suara kita, dan sebagainya.

Kendati demikian, Pratama melanjutkan, jika hanya mengangkat telepon selama sesaat, seharusnya sampel data masih belum cukup untuk membuat narasi menggunakan AI.

"Meskipun Microsoft melalui program AI bernama VALL-E mengklaim mampu membuat sebuah narasi suara hanya menggunakan sampel suara selama tiga detik, tim peneliti dari Microsoft juga mengatakan bahwa sistem tersebut masih jauh dari kata sempurna," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved