Senin, 6 Oktober 2025

Kepala Toko Otaki Perampokan Minimarket di Bekasi, Rancang Skenario Seolah Disekap Pelaku

C ditangkap lantaran menjadi otak kasus perampokan yang terjadi di minimarket tersebut dengan mengajak istrinya berinisial A terlibat.

Freepik
ILUSTRASI PERAMPOKAN- Polisi menangkap seorang pria berinisial C yang merupakan seorang kepala toko di sebuah minimarket di kawasan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menangkap seorang pria berinisial C yang merupakan seorang kepala toko di sebuah minimarket di kawasan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.

C ditangkap lantaran menjadi otak kasus perampokan yang terjadi di minimarket tersebut dengan mengajak istrinya berinisial A terlibat.

"Diamankan ada tersangka yaitu C sebagai karyawan kepala toko itulah yang menginisiasi daripada perbuatan pencurian ini. Kemudian tersangka A (DPO) mendukung sepenuhnya akan aksi tersebut," kata Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sukadi saat dihubungi, Senin (7/8/2023).

Sukadi mengatakan insiden perampokan tersebut terjadi pada Selasa (2/8/2023) lalu. Saat itu, menghubungi tersangka N untuk mencari eksekutor perampokan tersebut untuk melancarkan aksinya.

N merekrut dua tersangka lain berinisial S dan I untuk menjadi perampok saat C berpura-pura sedang menutup tokonya.

Tak lama kemudian, saat C berada di mesin kasir, muncul dua tersangka yang berperan sebagai eksekutor memaksa masuk sembari mengacungkan senjata tajam.

C saat itu diminta untuk menunjukkan brankas. Dia pun memberikan uang Rp 1 juta kepada para eksekutor.

"Tersangka C dan salah satu tersangka yang mengacungkan golok keluar dari ruang office. Dan tersangka C membawa uang sekira Rp 1 juta," ujarnya.

Sebelum itu, C sudah membuat skenario seolah-olah disekap setelah aksi perampokan itu.

Akhirnya C dan karyawan lain inisal D disekap di ruangan office. Para eksekutor pun meninggalkan toko setelah melancarkan aksinya.

Sesaat setelah kejadian, C dan saksi D sempat membuat laporan polisi terkait kasus yang ada. Namun, saat itu saksi D mencium banyak kejanggalan.

Saksi D menjelaskan saat perampokan terjadi, C seolah-olah memberikan kode keberadaan brankas hingga mengedipkan mata.

"Saksi C curiga terhadap tersangka C karena seolah memberikan kode lokasi brankas dengan mengedipkan mata sehingga C dan salah satu tersangka yang mengacungkan golok pergi menuju ke ruang office tempat lokasi brankas," kata Sukadi.

Setelah diselidiki lebih dalam dan dilakukan konfrontasi, akhirnya C mengakui bahwa perampokan yang ada hanyalah akal busuknya semata.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved