Andil Dasawisma dalam Percepatan Vaksinasi: dari Telegram, WAG, hingga Door To Door
Bagi sebagian orang mungkin memang sudah mengenal apa itu Dasawisma, namun sebagian lagi justru belum mengenal.
"Yuk siapa nih yang belum vaksin," contohnya saat mengajak warga Ibu Kota ke sentra vaksinasi.
"Istilahnya mengajak dan menginformasikan terkait vaksin itu," ungkapnya.
Sedari tahun lalu, para kader Dasawisma menggunakan Telegram untuk berbagi informasi antar mereka.
Para Dasawisma tetap menggerakkan warga untuk vaksin.
"Kami menggerakkan lewat Telegram, karena kami enggak boleh turun ke bawah sejak lonjakan kasus Covid-19," jelasnya.
Bekerjasama dengan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, mereka menyamakan data warga Ibu Kota yang masih berada di Jakarta untuk pencapaian vaksinasi demi herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Untuk vaksinasi, Dasawisma itu benar-benar mendata warga yang masih tinggal di situ. Jadi kalau ada warga ber-KTP DKI tapi tak tinggal di situ tidak didata," paparnya.
Tak hanya itu, sekitar 76.110 kader Dasawisma turut andil mengantarkan langsung para warga ke lokasi vaksinasi maupun sentra vaksinasi.
Sehingga target yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terpenuhi atau tercapai.
"Mereka door to door. Mereka tahu terkait data vaksinasi di lingkungan, siapa yang belum dan siapa yang sudah. Karena apa? karena Dasawisma itu sendiri yang ikut juga mengantarkan sampai ke tempat vaksin. Jadi dia otomatis tahu rumah-rumah yang belum divaksin," jelasnya.
Namun sejak PSBB hingga saat ini, para Dasawisma membuat WhatsApp Group (WAG) untuk mengurangi intensitas sesuai dengan anjuran protokol kesehatan yang ada.
Melalui WAG, tiap kader Dasawisma mengantongi satu nomor telepon tiap warga di wilayah.
Sehingga yang belum melakukan vaksinasi dapat diketahui oleh mereka secara cepat.
"Semua Dasawisma memakai WAG. Jadi Dasawisma harus punya daftar nomor telepon salah satu di rumah itu dan mereka harus bikin WAG. Jadi apa yang kita sampaikan harus sampai lagi ke masyarakat," jelasnya.
Saat ini komunikasi tersebut masih dilakukan untuk mengajak para warga yang belum tervaksinasi dapat melakukan vaksinasi.