Rabu, 1 Oktober 2025

Andil Dasawisma dalam Percepatan Vaksinasi: dari Telegram, WAG, hingga Door To Door

Bagi sebagian orang mungkin memang sudah mengenal apa itu Dasawisma, namun sebagian lagi justru belum mengenal.

Dok. Wakil Sekretaris 1 Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta, Chairunnisyah Nasution
Orientasi penguatan pemberdayaan bagi kader Dasawisma tingkat Kota Jakarta Timur pada tahun 2019. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dasawisma ikut ambil bagian dalam percepatan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota.

Bagi sebagian orang mungkin memang sudah mengenal apa itu Dasawisma, namun sebagian lagi justru belum mengenal.

Namun, seiring berjalannya waktu, Dasawisma kian dikenal karena keberadaannya yang begitu lekat dan dekat dengan masyarakat.

Untuk diketahui, Dasawisma merupakan 10 program kerja Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Adapun tugas dan fungsi kader Dasawisma yakni untuk mendata, menggerakkan, dan menyampaikan informasi mengenai program-program PKK dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Sehingga setiap program pemerintah mereka juga dilibatkan, termasuk kontribusinya dalam percepatan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota.

Wakil Sekretaris 1 Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi DKI Jakarta, Chairunnisyah Nasution atau akrab disapa Ibu Nenny menjelaskan, setiap kader Dasawisma biasanya bertanggung jawab untuk 10-20 rumah.

peran pkk bantu2
Dasawisma membantu membujuk seorang lansia di wilayah Jakarta Timur dalam percepatan vaksinasi Covid-19.

Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta yang bermitra dengan TP PKK Provinsi DKI Jakarta memberikan pembekalan kepada para Kader Dasawisma di DKI Jakarta melalui kegiatan Orientasi Kader Dasawisma yang dilaksanakan secara berjenjang.

Hal ini tentunya bertujuan agar pendataan Keluarga Satu Pintu melalui aplikasi Carik Jakarta dapat berjalan dengan optimal. 

Sebab, sebagai penggerak dan penyampai informasi, Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta turut membekali para kader Dasawisma dengan berbagai informasi dan edukasi melalui kegiatan-kegiatan webinar yang kepesertaannya juga terbuka untuk para kader Dasawisma.

"Saya menangani tiap persoalan Dasawisma. Kita kan ujung tombaknya PKK. Kita juga ikut meneruskan program pemerintah itu, termasuk soal percepatan vaksinasi," katanya kepada TribunJakarta.com, Minggu (26/9/2021).

Terkait vaksinasi, Ibu Nenny menjelaskan sudah terlibat sedari awal.

Mulai dari Dasawisma tingkat provinsi hingga tingkat RT seluruhnya saling bersinergi dalam percepatan vaksinasi.

"Kemudian kita gerakkan Dasawisma di bawah (hingga ke RT) untuk mengajak masyarakat vaksin," lanjutnya.

"Yuk siapa nih yang belum vaksin," contohnya saat mengajak warga Ibu Kota ke sentra vaksinasi.

"Istilahnya mengajak dan menginformasikan terkait vaksin itu," ungkapnya.

Sedari tahun lalu, para kader Dasawisma menggunakan Telegram untuk berbagi informasi antar mereka.

Para Dasawisma tetap menggerakkan warga untuk vaksin.

"Kami menggerakkan lewat Telegram, karena kami enggak boleh turun ke bawah sejak lonjakan kasus Covid-19," jelasnya.

Bekerjasama dengan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, mereka menyamakan data warga Ibu Kota yang masih berada di Jakarta untuk pencapaian vaksinasi demi herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Untuk vaksinasi, Dasawisma itu benar-benar mendata warga yang masih tinggal di situ. Jadi kalau ada warga ber-KTP DKI tapi tak tinggal di situ tidak didata," paparnya.

Tak hanya itu, sekitar 76.110 kader Dasawisma turut andil mengantarkan langsung para warga ke lokasi vaksinasi maupun sentra vaksinasi.

Sehingga target yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terpenuhi atau tercapai.

"Mereka door to door. Mereka tahu terkait data vaksinasi di lingkungan, siapa yang belum dan siapa yang sudah. Karena apa? karena Dasawisma itu sendiri yang ikut juga mengantarkan sampai ke tempat vaksin. Jadi dia otomatis tahu rumah-rumah yang belum divaksin," jelasnya.

Namun sejak PSBB hingga saat ini, para Dasawisma membuat WhatsApp Group (WAG) untuk mengurangi intensitas sesuai dengan anjuran protokol kesehatan yang ada.

Melalui WAG, tiap kader Dasawisma mengantongi satu nomor telepon tiap warga di wilayah.

Sehingga yang belum melakukan vaksinasi dapat diketahui oleh mereka secara cepat.

"Semua Dasawisma memakai WAG. Jadi Dasawisma harus punya daftar nomor telepon salah satu di rumah itu dan mereka harus bikin WAG. Jadi apa yang kita sampaikan harus sampai lagi ke masyarakat," jelasnya.

Saat ini komunikasi tersebut masih dilakukan untuk mengajak para warga yang belum tervaksinasi dapat melakukan vaksinasi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved