Virus Corona
Siswa SMPN 2 Kota Bekasi Antusias Mengikuti Pembelajaran Tatap Muka
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Bekasi melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferryal Immanuel
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Bekasi melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Untuk diketahui sekitar 66 SMP yang berada di Kota Bekasi sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Alhamdullilah hari ini adalah hari pertama siswa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas," ujar Rudy Winarso, Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Bekasi, Rabu (1/9/2021).
Rudy mengatakan sebelumnya SMPN 2 sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka di masa pandemi.
Namun, karena kasus covid-19 sempat meningkat, pembelajaran tatap muka harus dihentikan.
"Sebelumnya kami sudah mempersiapkan sarana prasarana dengan baik. Selain itu, kami juga meminta surat pernyataan dari orangtua yang menjelaskan bahwa orang tua mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka," ucapnya.
Baca juga: Soal Sekolah Tatap Muka, Satgas Covid-19: Jika Ditemukan Kasus Positif, PTM Harus Dihentikan 3 Hari
Ia juga menjelaskan protokol kesehatan yang disiapkan sangat baik, mulai dari tempat cuci tangan, penyemprotan desifektan, dan juga menyediakan hand sanitizer di setiap sudut ruangan.
"Untuk hari pertama ini, kami membuka 7 ruangan yang terdiri dari kelas 7, kelas 8, dan kelas 9. Dan untuk saat ini masih 70 persen orangtua mengizinkan anaknya mengikuti PTM," katanya.
Ia menjelaskan vaksinasi bukan syarat utama anak dapat mengikuti PTM.
Surat keterangan dan izin orang tua menjadi pertimbangan pihaknya mengikutkan anak dalam PTM.
"Total siswa sekitar 1.272 siswa. Untuk pembelajaran tatap muka kurang lebih sekitar 700 siswa. Kita akan gilir setiap harinya agar tidak terjadi cluster Covid-19," ucapnya.
Baca juga: Disdik DKI Bakal Tambah Daftar Sekolah PTM Hingga 1.500 Sekolah di Bulan September
"Antusias anak-anak juga sangat baik dengan dibukanya kembali sekolah," lanjut dia.
Ia berharap orangtua melakukan pendampingan khusus kepada setiap murid ketika datang dan pulang agar setiap anak dapat terkontrol dengan baik.
Dihentikan Tiga Hari Bila Ditemukan Siswa Positif Covid-19