Minggu, 5 Oktober 2025

SOSOK Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Kapolres yang Angkat Anak Yatim Piatu, Pernah jadi Penjinak Bom

Kapolres Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima baru saja mengangkat kakak beradik yatim piatu sebagai anak.

(Tangkap layar Divisi Humas Polri)
Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat menjabat sebagai Dansat Brimob Polda Metro Jaya. (Tangkap layar Divisi Humas Polri) 

Perjuangan dari Nol hingga Jadi Pejabat

Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat menjabat sebagai Dansat Brimob PMJ di depan KR Rantis di dampingi Para Danyon Jajaran. Dansat juga menghimbau agar masyarakat selalu tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M). TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO
Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat menjabat sebagai Dansat Brimob PMJ di depan KR Rantis di dampingi Para Danyon Jajaran. Dansat juga menghimbau agar masyarakat selalu tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M). (TRIBUNNEWS.COM//IST/FX ISMANTO)

Ada cerita tersendiri di balik pencapaian seorang Kombes Pol Deonijiu hingga saat ini.

Dulu dirinya pernah putus sekolah di jenjang pendidikan SD, tepatnya saat kelas 2 SD pada 1982.

Ia pernah tidak tinggal di rumah dan dan pernah disebut sebagai berandal di Timor Timur (sekarang Timor Leste).

Jalan kehidupannya berubah. Ia dimbil untuk bekerja oleh tentara yang disebut sebagai tenaga bantuan operasi (TBO).

Setiap tentara yang berdinas di Timor Timor pada saat itu akan mencari anak-anak untuk membantu mereka, mengangkat barang saat pindah, dan lainnya serta menjadi penunjuk jalan.

Deonijiu pun menjalani tugas barunya tersebut selama 4 tahun, dikutip dari Pos-Kupang.com.

Setelah tinggal bersama dengan tentara, ia lalu berkeinginan untuk hidup jadi tentara.

Baca juga: Banyak Baliho Puan Maharani Terpasang di Solo, Gibran: Ada Instruksi dari Partai

Tidak mudah tentunya, dirinya melewati waktu, dari bulan ke bulan, tahun ke tahun untuk mengenyam pendidikan.

Ternyata jadi tentara tidak gampang karena harus ada ijazah.

Setelah tamat SMA lantas dirinya mengikuti tes Akabri, ternyata dia lolos.

Deonijiu memiliki banyak pengalaman, pandai berkomunikasi dengan tentara dan polisi sehingga ia mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk ikut tes.

"Saya buktikan bahwa kalau ada kemauan, pasti bisa, saya lolos di Akabri tanpa uang," ucapnya.

Ayah dari tiga orang anak ini mengatakan, saat berpangkat AKBP sempat membuat buku mengenai dirinya dan membagikan buku tersebut kepada anak panti asuhan.

"Saya sudah ditinggalkan oleh bapak saya sejak saya masih SD, saya hidup ikut orang."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved