Fakta-fakta Mahasiswa Dihajar Sekuriti GBK, Korban Alami Gangguan Penglihatan, Kini Pelaku Diamankan
Kasus penganiayaan menimpa seorang mahasiswa bernama Zaelani. Pemuda 26 tahun itu dihajar oleh seorang oknum sekuriti Gelora Bung Karno (GBK).
"Tapi saya tetap ngeyel untuk bisa masuk, saya argumen dengan petugas untuk tetap masuk," imbuhnya.
Korban dihajar
Oknum sekuriti selanjutnya memanggil temannya.
Zaenal mengatakan, dirinya kembali menjelaskan maksud dan tujuannya mendatangi lokasi untuk mendapat sertifikat vaksin Covid-19.
"Nah, di situ lah kejadian dipukul. Dipukul sama orang kedua yang baru datang," ujar dia.
"Mungkin karena ngeyel, akhirnya petugas terpancing emosi, saya juga emosi. Terjadilah seperti itu, dipukul ke belakang. Dipukul di tangan dan bagian wajah," sambungnya.
Baca juga: Dianiaya Lalu Diasingkan, Pasien Covid-19 Ini Akhirnya Meninggal, Polres Toba Segera Bertindak
Setelah itu, Zaenal berusaha kabur. Tapi dirinya tertangkap lagi oleh sekuriti tersebut.
"Akhirnya saya dibawa ke pos sekuriti dan di situ saya diintimidasi," ujar Zaelani.
"Ya akhirnya saya bikin surat pernyataan yang isinya itu damai. Kedua pihak damai di dalam surat itu. Materainya mereka yang siapkan," sambungnya.
Kata pihak GBK
Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi Pusat Pengelolaan Komplek GBK, Dwi Putranto memberikan penjelasannya.
Dwi menjelaskan, oknum sekuriti tersebut telah dimintai keterangan ihwal kasus tersebut.
"Sebetulnya tidak dianiaya dan bukan penganiyaan. Jadi, si pengunjung (Zaenal) datang ke GBK masuk ke pintu lima," jelas Dwi, dikutip dari TribunJakarta.com.
Kemudian, sekuriti area pintu lima Gelora Bung Karno (GBK) bertanya kepada Zaelani ihwal maksud dan tujuannya datang ke sana.
"Nah, si pengunjung menjawab ingin mengurus sertifikat vaksin Covid-19. Bukan mau vaksin ya," tutur Dwi.