Minggu, 5 Oktober 2025

KPAI Pertanyakan Alasan Inspektorat Tak Segera Periksa Guru Pelaku Kekerasan di Bekasi

"Kami akan menghadap dengan pemerintah provinsi karena yang bersangkutan ini belum diperiksa sama inspektoratnya Provinsi Jawa Barat," kata Retno

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Komisioner KPAI Retno Listyarti di SMAN 12 Kota Bekasi 

Perilaku guru tersebut sempat viral di media sosial Facebook dengan akun Kartolo Wijonarko.

Dalam video itu, dugaan tindakan kekerasan itu dengan cara memukul siswa dan disaksikan dihadapan para siswa lainnya di tengah lapangan sekolah.

Setelah ditelusuri, video itu terjadi di salah satu SMA di Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

 BREAKING NEWS: Diduga Jatuh dari Apartemen, Anak Karen Pooroe Meninggal Dunia

 Viral Video Mesum di Pasuruan Ternyata Dibuat Suami yang Jual Istrinya Dipakai Rame-rame

 Amien Rais Tak Hadir Saat Zulkifli Hasan Buka Kongres PAN, Pengaruh Amien Rais Sudah Berkurang?

 Trending Topik di Twitter Pagi Ini Tagar SegeraTangkapAdeArmando, FPI Tersinggung Dikatain Ini

Irnatiqoh, Wakil Bidang Humas SMA tersebut membenarkan kejadian tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/2/2020) kemarin.

Sesusai tata tertib sekolah, siswa yang datang terlambat dan tak memakai atribut lengkap sekolah terlebih dahulu dikumpulkan untuk mendapatkan pembinaan.

"Intinya teman-teman kita (guru yang ada pada video) itu ingin mendisiplinkan anak-anak cuma, caranya aja yang kurang tepat," kata Irnatiqoh saat ditemui awak media, pada Rabu (12/2/2020).

Ia menerangkan oknum guru yang melakukan tindakan itu berinsial I.

Pihak sebenarnya sudah mengetahui karakter guru tersebut.

 TERUNGKAP, Syifa Hadju Ternyata Masih Simpan Kalung Emas Pemberian dari Angga Yunanda

Sehingga jarang sekali diberikan keleluasaan untuk melalukan pembinaan terhadap anak-anak yang tidak disiplin atau melanggar aturan sekolah.

"Beliau itu secara memberikan materi itu bagus orangnya sangat pandai. Dan beliau termasuk penulis buku, tapi kelemahannya di situ maka saya selalu membackup beliau (I), karena kalau kami sudah paham karakter teman-teman seperti apa," beber dia.

Ia mengakui kejadian pada selasa kemarin pihaknya kecolongan.

Sebab, seharusnya guru itu selalu dalam pengawasan karena khawatir atas karakternya tersebut.

"Saya kemarin memang kecolongan, anak-anak saya bawa masuk ke lapangan. Pas di lapangan saya pilih, yang putra siapa yang pimpin kasih pembinaan itu, yang putri siapa. Tapi saya engga ada disitu karena ada tamu orang tua siswa, saya baru tinggal, balik lagi mau ke ruangan saya sudah terjadi seperti itu," ungkap dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved