Banjir di Jakarta
Jokowi Sebut Masterplan Banjir di Jakarta Sudah Ada sejak 1973: Tidak Usah Lah, Ada Ide-ide Baru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak mempunyai satu visi yang sama untuk menangani masalah banjir di DKI Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga mengajak kepala daerah di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk mengevaluasi total sistem pengendalian banjir.
"Saya mengajak kita semua evaluasi total sistem pengendalian banjir, pengendalian bencana alam dari hulu sampai hilir," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Jokowi menilai, Indonesia harus memiliki strategi besar jangka pendek, menengah dan panjang dalam menangani masalah banjir ini.
Ia juga meminta kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota bisa berjalan dengan baik.
"Yang saya tahu sperti masterplan ini sudah ada, tapi implementasi perlu lebih detail lagi kerja sama antara antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota," kata Jokowi.
Ia meyakini jika seluruh pihak bekerja sama dengan baik, masalah banjir yang selalu datang tiap musim hujan ini akan teratasi.
"Sekali lagi bahwa Jakarta sebagai ibu kota bukan berdiri sendiri, tapi dikelilingi oleh wilayah Jawa Barat dan Banten," imbuhnya.
"Saya harap semuanya bisa kerja sama dengan baik menyelesaikan masalah banjir," lanjut Jokowi.
Menurutnya, tanpa adanya kerja sama antara berbagai pihak, rencana tersebut tidak akan bisa berjalan baik.
Selain itu, nantinya permasalahan di Jakarta dan sekitarnya tersebut tidak akan bisa terselesaikan jika tidak bekerja sama.
"Tanpa kerja sama itu saya kira penyelesainnya tidak komprehensif dan tidak bisa selesaikan masalah secepat-cepatnya," tambah Jokowi.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin)