Lampu Kamar Dimatikan, Juragan Bakmi Ini Dibunuh dengan Ditusuk Leher dan Perut Berkali-kali
Juragan bakmie itu sempat berteriak tolong dengan suara parau di keheningan malam. Tapi suaranya tak sampai ke telinga tetangga.
Laporan Reporter Warta Kota, Joko Supriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lampu kamar mendadak mati. Berubah jadi gelap. Tiga tusukan tiba-tiba menghujam leher Rosidi, Sabtu (24/2/2018) dinihari pukul 03.00 WIB.
Rosidi sempat melawan dalam kegelapan, tapi justru tusukan pisau makin bertubi-tubi menghujam berkali-kali ke tubuhnya. Kali ini mengenai perut Rosidi.
Juragan bakmie itu sempat berteriak tolong dengan suara parau di keheningan malam. Tapi suaranya tak sampai ke telinga tetangga.
Sebuah bantal membekap mukanya. Rosidi pun terkapar. Tewas.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Toyon Tony Surya Putra, menceritakan pembunuhan sadis itu ketika ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (26/2/2018).
Pelakunya tak lain adalah dua orang dekat Rosidi, yakni keponakannya berinisial D (20) dan A (14).
Adalah D yang meminta A mematikan lampu sebelum menyerang Rosidi. Tadinya D berencana membunuh pamannya ketika terlelap.
Baca: Bos First Travel Andika Surachman Dimaki Monyet oleh Pengunjung Sidang di PN Depok
Baca: Citilink Turunkan Satu Penumpang Karena Merokok Saat Berjalan Menuju Pesawat
Tapi karena tak juga tidur, lampu terpaksa dimatikan agar Rosidi sulit melawan. "Kedua pelaku kemudian membiarkan jenazah D tergeletak dengan bersimbah darah," kata Tony.
D dan A lalu mengambil harta benda korban dan uang tunai sebesar Rp 3.475.000. Mereka lalu kabur siang harinya atau 10 jam usai membunuh Rosidi di rumahnya di Cipayung, Jakarta Timur.
"Mereka kabur menggunakan motor milik Rosidi," ucap Tony.
Tony mengatakan pembunuhan ini sudah direncanakan. "Hari Rabu (21/2) malam, pelaku ini sudah ada niatan untuk menghabisi pamannya karena ingin menguasai harta bendanya," kata Tony.
Namun rencana hari itu gagal A tidak mau menjalankan aksi tersebut.