Jumat, 3 Oktober 2025

Dicaci Maki Murid, Cara Guru Ini Menegurnya Menginspirasi Banyak Orang

Ini merupakan pengalaman guru bernama Najihah Ahmad saat menangani muridnya yang berontak karena telah ditegur.

Editor: Rendy Sadikin

Maka Najihah kembali memanggil Ahmad untuk ditanyai.

Bukannya marah, Najihah justru memperlakukan Ahmad seperti anaknya sendiri.

"Kamu katakan sejujurnya ahmad. Guru tidak akan marah, tapi guru ingin tahu, kau marah ke guru?"

"Tidak," jawab Ahmad.

"Kamu menulis ini?

Ahmad pun mulai menangis tersedu.

"Tidak perlu menangis, katakan sejujurnya, apa kamu menulis ini?"

"Ya."

"Apa perasaanmu ketika menulis ini?"

"Marah dan malu."

"Baik, guru bisa mengerti, kamu malu dengan teman-teman bukan?"

Ahmad mengangguk dan tangisnya semakin kencang.

"Dengar Ahmad, guru marah karena punya alasan. Kamu adalah anak yang baik, setiap pagi kau datang dan bantu guru angkat barang, guru menyayangimu karena kau baik. Guru minta maaf jika membuatmu marah. Tak apa kau mengatai guru setan, daripada suatu hari nanti ibumu yang dimaki orang karena kelakuanmu. Ingat pengorbanan ibu itu amat besar. Besok jika masih ada yang mempermalukanmu di kelas, kau lapor pada guru. Guru tegur orang itu."

Mendengar itu, tangis Ahmad pun semakin menjadi.

Ia terisak sambil berkata lirih meminta maaf pada gurunya.

Bukan hanya itu, Najihah juga memberi Ahmad uang untuk menyenangkan hatinya.

Ahmad keluar dari ruangan itu dengan hati lapang dan senyum mengembang.

"Betapa sucinya anak-anak. Tidak ada dendam, tidak ada dengki, ini pelajaran bagi saya untuk menjadi lebih baik lagi. Semoga saya selalu tulus mendidik," tulis Najihah di akhir penuturannya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved