Sabtu, 4 Oktober 2025

Aborsi

Praktik Aborsi di Cikini, Ketika Polwan Gagal Ikuti 'Aturan Main'

membongkar praktik aborsi di dua klinik utama perkara, penyamaran sempat terendus kelompok sindikat tersebut.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana rumah yang digunakan untuk praktek aborsi di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (24/2/2016). Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti alat praktek aborsi dan sembilan orang yang diduga menjalankan praktik yang menawarkan jasa nya lewat situs online tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Lantas, sang dokter mengusir polwan yang menyamar sebagai calon pasien itu.

"Ketahuan karena mereka tahu, mereka curiga. Setelah lihat dari website, pada saat komunikasi dengan HP, biasanya mereka maunya ditemui di restoran cepat saji. Dari pemeriksaan tersangka, di situ lah mereka men-screening calon pasiennya, apakah orang ini benar-benar orang yang akan melakukan aborsi atau tidak," ujarnya.

Meski ketahuan, saat itu sang polwan berhasil mencatat nomor polisi sejumlah mobil dan motor di klinik tersebut.

Bahkan, ia dapat mengorek informasi sejumlah pasien yang datang ke klinik tersebut pada hari itu.

Operasi di pinggir jalan

Oleh karena itu, sang polwan langsung berkoordinasi dengan tim yang telah berada di seputaran klinik untuk mengejar pasien dan calo praktik aborsi.

Dari klinik di Jalan Cimandiri nomor 7 tersebut, tim mengembangkan kasus dengan memeriksa dokter, asisten dokter, calo dan pengelola klinik pertama.

Tim mendapati sindikat praktik aborsi di klinik tersebut juga berkaitan dengan beberapa klinik lain di seputaran Jalan Raden Saleh, termasuk di Jalan Cisadane Nomor 19.

Pantaun Tribun, klinik tersebut berbentuk rumah tempat tinggal dengan luas 15x30 meter persegi.

Terdapat delapan kamar, termasuk tiga ruang pemeriksaan, di rumah tersebut.

Justru plang yang terdapat halaman depan bertuliskan klinik praktik dokter bersalin atas nama dr Ihsan Oesman.

Sementara, klinik yang berada di Jalan Cimandiri nomor 7 terdapat plang usaha kantor pengacara dan agen tiket pesawat.

Menurut Adi, selain lewat laman website, hasil penyelidikan timnya juga mengetahui adanya sejumlah pria yang berperan sebagai calo di beberapa titik Jalan Raden Saleh.

Mereka mencari calon pasien dengan cara melambaikan tangan ke sejumlah mobil yang jalan melambat di tepi jalan.

Namun, untuk calon pasien tersebut juga harus dilakukan 'screening' dari sang calo untuk memastikan orang tersebut benar-benar ingin melakukan aborsi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved