Kerusuhan Tol Jatibening
Jatibening Membara
Jumat (27/7) pagi menjadi neraka bagi warga Bekasi yang melewati Tol Jatibening.

Perundingan itu menghasilkan tiga butir kesepakatan sementara. Pertama, Jasa Marga untuk sementara tetap membuka akses turun-naik penumpang di Km 08 Tol Jatibening sampai dengan selesainya hasil kajian dari Dinas Perhubungan Kota Bekasi dan Badan Pengatur Jalan Tol. Kedua, PT Jasa Marga akan melakukan penataan jalur khusus bus ke rest area (kantong parkir).
Ketiga, masyarakat Jatibening akan ikut berperan dalam menertibkan jalur khusus bus agar tidak semrawut dan mengganggu kelancaran lalu lintas.
"Yang terpenting bagi kami perwakilan warga adalah tetap dibukanya akses naik- turun penumpang pada titik tersebut karena banyak sekali warga yang tergantung kehidupannya dari akses tersebut," kata Marwan, koordinator warga Jatibening, kemarin.
Entah itu nanti kebijakannya seperti apa. Kalau bisa, nanti jalur untuk naik-turun penumpang dilebarkan dari 7 meter menjadi 10 meter atau lebih. Yang jelas, kepentingan rakyat banyak dulu dapat terpenuhi," katanya lagi.
Pihak PT Jasa Marga, yang diwakili Ir Yudi Krisyunoro MT, mengatakan masih perlu adanya kajian lanjutan soal penataan jalur khusus bus di titik tersebut. "Sekarang kegiatan di sini kan banyak, ada berbagai kegiatan, mulai ojek, penitipan motor, dan warung-warung. Setelah adanya kajian dan ditata ulang, diharapkan kondisi kegiatan ini bisa lebih tertib dari sebelumnya," ujar Yudi. (tribunnews)