Kopi Toraja Pernah Memantik Perang Suku di Sulawesi Selatan
Sengketa penguasaan komoditas kopi Toraja pernah memantik peperangan suku antara suku Bugis dan Toraja pada abad 19.
Akhirnya, La Tanro Arung Buttu, raja Enrekang ke-14 bertemu dengan prajurit dari Kerajaan Bone dan mengeluarkan peraturan.
Peraturan tersebut melarang para pedagang kopi untuk melewati Bambapuang di Enrekang.
Para pedagang kopi juga dilarang melewati Sidenreng, Wajo, dan Luwu untuk berdagang.
Mereka hanya boleh berdagang melalui Pinrang. Peraturan tersebut dituruti oleh semua pihak dan menjadi solusi utama.
Perang Kopi berakhir pada 1890 tanpa kemenangan salah satu pihak.
Hal ini menjadi alasan kenapa beberapa pecinta kopi di dunia menyebut kopi Toraja sebagai 'war coffee', atau kopi perang.
Meski demikian, banyak yang lupa bahwa kopi adalah faktor pendorong perang ini.
Periode 1890-an merupakan masa yang penuh gejolak bagi Toraja karena alasan di luar biji kopi dan jalur perdagangan.
Dampak Perang Kopi
Ditulis oleh Terance W Bigalke dalam bukunya "The Social History of Tana Toraja" (2005), kopi menjadi komoditas bernilai tinggi akibat perang tersebut.
Meski demikian, trademarking kopi dari Sulawesi Selatan terjadi di Pasar Kalosi oleh Belanda pada zaman kolonialisme.
Kalosi dipilih karena merupakan titik strategis di jalan utama yang menghubungkan Toraja dan Makassar.
Dilansir dari situs The Primadonna Life, di Toraja sendiri perkebunan kopi belum banyak berubah.
Kebanyakan kopi yang diproduksi di Toraja berasal dari petani-petani kecil dengan produksi yang cukup rendah, sekitar 300 kilogram per hektare.
Hal ini menyebabkan kopi Toraja menjadi komoditas yang makin dicari-cari karena keistimewaannya.
Warga Toraja Dibacok OTK di Papua, Syarifah Tewas di Camp Senso Kayu Mamberamo Tengah |
![]() |
---|
Kronologi Kader GMNI Tana Toraja Tewas saat Mancing, Sempat Hilang Selama 3 Hari |
![]() |
---|
Tana Toraja Diterjang Longsor: 9 Terluka, Rumah Ibadah Rusak Berat, Status Tanggap Darurat |
![]() |
---|
Koper Berisi Pakaian dan Kunci Mobil Feni Ere Ditemukan, Tangis Adik Korban Pecah Lihat Barang Bukti |
![]() |
---|
Kisah Dai 3T Dikirim Kementerian Agama Berdakwah di Komunitas Muslim Pedalaman Toraja Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.