Sabtu, 4 Oktober 2025

Bacaan Doa

Doa Ketika Mendengar Azan, Bagaimana Cara Menjawab Lafaznya?

Setiap muslim dianjurkan berdoa ketika mendengar azan dan menjawab setiap lafaznya. Dalam hadis dijelaskan cara menjawab lafaz azan.

Canva/Tribunnews
DOA MENDENGAR AZAN - Gambar dibuat di Canva, Rabu (1/10/2025). Setiap muslim dianjurkan berdoa ketika mendengar azan dan menjawab setiap lafaznya. 

TRIBUNNEWS.COM - Setiap muslim yang mendengar azan disunnah untuk berzikir dengan mengucapkan seperti lafal yang dibaca oleh muazin (orang yang mengumandangkan azan).

Mereka dapat membaca setiap lafal yang dibaca muazin kecuali lafal Ḥayya ‘alaṣ-ṣalāh dan Hayya 'alal falah.

Dalam hadis disebutkan bahwa amalan ini merupakan anjuran Rasulullah.

Dari Abu Sa'id al-Khudry ra., dia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Jika kalian mendengar azan, maka ucapkanlah sebagaimana perkataan muazin." (HR. Sahih Bukhari dan Muslim)

Selain itu, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk membaca sholawat kepadanya setelah mendengar azan.

Dari Umar bin Khattab ra., dia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Jika kalian mendengar suara muadzin, maka ucapkanlah seperti yang diucapkannya, kemudian bacalah shalawat kepadaku, karena seseorang yang membawa sholawat kepadaku sekali, maka Allah membalasnya sepuluh kebaikan, kemudian memohonlah kepada Allah agar aku dianugerahi kedudukan yang tinggi, yaitu surga yang tidak akan dicapai kecuali oleh orang-orang yang sungguh-sungguh dalam beribadah, dan aku berharap agar aku memperolehnya, barang siapa yang memohonkan aku demikian, maka dia akan mendapat syafaatku." (HR. Sahih Muslim)

Dalam Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, dijelaskan doa ketika mendengar azan beserta cara menjawab setiap lafal adzan.

Doa Ketika Mendengar Azan dan Cara Menjawab Lafalnya

Doa ketika mendengar azan pada dasarnya dibaca seperti lafal yang diucapkan oleh muazin.

Namun, ada sedikit perbedaan pada lafal tertentu dalam azan.

Dasar dari cara menjawab azan disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab ra.

Baca juga: Doa setelah Adzan Subuh, Apa Bedanya dengan Adzan Sholat Fardhu Lainnya?

Dari Umar bin Khattab ra., bahwa Rasulullah bersabda: "Jika muazin mengucapkan kalimat Allahu akbar Allahu akbar, maka seseorang dari kalian mengucapkan, Allahu akbar Allahu akbar, kemudian jika dia mengucapkan Asyhadu an laa ilaaha illallaah, maka mengucapkan Asyhadu an laa ilaaha illallaah, jika dia mengucapkan Ashadu anna muhammdar rasulullah, maka mengucapkan Ashadu anna muhammdar rasulullah, jika dia mengucapkan Hayya 'alash shalah, maka mengucapkan Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah, jika dia mengucapkan Hayya 'alal falah, maka mengucapkan Laa hawla walaa quwwata illaa billaah, kemudian jika dia mengucapkan Allaahu akbar Allaahu akbar, maka mengucapkan Allaahu akbar allaahu akbar, kemu-dian jika dia mengucapkan Laailaha illallaah, maka mengucapkan Laa il-aaha illaah dari dalam lubuk hatinya, maka dia akan masuk surga." (HR. Sahih Imam Muslim).

Jawaban untuk lafal adzan dituliskan sebagai berikut:

(2×) اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar (2×)

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar

(2×) أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ

Asyh-hadu allā ilāha illallāh (2×)

Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah

(2×) أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ

*Asyh-hadu anna Muḥammadan rasūlullāh (2×)

Artinya: Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah

(* Setelah lafal Asyh-hadu anna Muḥammadan rasūlullāh, menjawab dengan kalimat:

وَأَنَا أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَسُولًا، وَبِالإِسْلَامِ دِينًا

Wa ana asyhadu anna muhammadar rasuulullah, radliitu billaahi rabbaa, wa bi muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama rasuulaan, wa bil islaami diinaa. [Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Nabi Muhammad Saw sebagai nabiku dan agama Islam sebagai agamaku].)

(2×) حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ

*Ḥayya ‘alaṣ-ṣalāh (2×)

Artinya: Marilah shalat

(2×) حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ

*Ḥayya ‘alal-falāḥ (2×)

Artinya: Marilah menuju kemenangan

(*Orang yang mendengar lafal adzan Hayya 'alal falah dan Ḥayya ‘alaṣ-ṣalāh, menjawab:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Laa haula wa laa quwwata illaa billaah ["Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan kehendak Allah"])

(**Pada adzan Subuh, setelah kalimat Ḥayya ‘alal-falāḥ, muazin akan membaca tambahan kalimat:

(2×) الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ 

Ash-shalātu khairun minan-naum (2×) ["Shalat itu lebih baik daripada tidur”]

Kemudian orang yang mendengarnya, menjawab dengan membaca:

صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ

Shadaqta wa bararta ["Engkau telah berkata dan telah berbuat baik."])

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ

Lā ilāha illallāh

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah

Setelah selesai menjawab kalimat azan, dianjurkan membaca sholawat Nabi, kemudian membaca doa setelah azan.

اللَّهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

Allâhumma rabba hâdzihid-da‘watit-tâmmah, waṣ-ṣalâtil-qâ’imah, âti Muḥammadanil-wasîlata wal-faḍîlah, wab‘at-hu maqâman maḥmûdan allażî wa‘adtah.

Artinya: "Ya Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan ini, berikanlah dengan limpah karuniaMu kepada Nabi Muhammad kedudukan dan keutamaan (paling tinggi) dan limpahkanlah kepadanya tempat yang terpuji yang telah engkau janjikan." (H.R. Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah).

Kemudian membaca doa-doa yang diinginkan dari urusan akhirat dan urusan dunia.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved