Senin, 29 September 2025

Bacaan Doa

Doa Al-Jabbar Ya Jabbar, Penawar Sakit Hati agar Allah yang Menguatkan

Doa Al-Jabbar, Ya Jabbar, biasanya dibaca ketika seseorang memohon kepada Allah Yang Maha Memaksakan Kehendak pada setiap makhluk-Nya agar dikabulkan.

|
Canva/Tribunnews
DOA AL-JABBAR - Gambar dibuat di Canva, Rabu (24/9/2025). Doa Al-Jabbar, Ya Jabbar, biasanya dibaca ketika seseorang memohon kepada Allah Yang Maha Memaksakan Kehendak pada setiap makhluk-Nya agar dikabulkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Allah memiliki 99 Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang Agung, salah satunya adalah Al-Jabbar.

Al-Jabbar (الْجَبَّارُ) maknanya Allah adalah Dzat Yang Maha Tinggi, Yang Maha Agung, dan Yang Maha Memaksakan Kehendak/Kehendak-Nya tidak bisa diingkari.

Allah memiliki nama Al-Jabbar, yang menunjukkan bahwa tidak ada satu pun makhluk yang mampu menolak atau menentang kehendak-Nya.

Dengan kekuasaan dan keagungan-Nya yang mutlak, Allah berhak menentukan segala sesuatu yang terjadi pada seluruh makhluk ciptaan-Nya, seperti dalam firman Allah:

"Dialah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan (Al-Jabbār), Yang Maha Agung. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al-Hasyr: 23)

Dalam hadis, disebutkan bahwa Rasulullah menganjurkan berdoa dan berzikir dengan menyebut nama-nama Allah yang indah atau Asmaul Husna.

"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu; barang siapa yang menghafalnya (memahaminya, mengamalkan maknanya), ia akan masuk surga." (HR. Bukhari & Muslim)

Di dalam Al-Qur'an juga disebutkan perintah untuk berdoa dengan menggunakan Asmaul Husna.

"Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A’raf: 180).

Karena salah satu makna nama Al-Jabbar adalah Yang Maha Memaksakan Kehendak, Asmaul Husna tersebut dapat dibaca ketika berdoa kepada Allah dengan tujuan memohon agar Allah mengabulkan doanya.

Ulama kontemporer klasik Arab, Abdul Rahman bin Nasir As-Sa’di, dalam tafsir-nya sering menjelaskan Asmaul Husna dengan makna spiritual dan manfaatnya bagi hati. 

Baca juga: Doa Memohon Ketetapan Iman agar Tak Goyah dari Hal Duniawi

Dalam Tafsir As-Sa’di (Taysīr al-Karīm ar-Raḥmān fī Tafsīr Kalām al-Mannān), Al-Jabbār dijelaskan sebagai yang memperbaiki hati yang sakit, memperbaiki yang lemah dan tidak mampu.

Dalam buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husna karya Syafi’ie el Bantanie terbitan PT WahyuMedia tahun 2009, disebutkan meneladani nama Allah, Al-Jabbar, artinya seseorang harus menggantungkan harapan hanya kepada Allah karena Allah yang berkuasa menentukan.

Tidak ada doa khusus dari Rasulullah mau pun di dalam Al-Qur'an yang menyebutkan doa Al-Jabbar.

Seorang muslim dapat mengawali doa dengan menyebut nama Allah, Al-Jabbar "Ya Jabbar", lalu dilanjut dengan berdoa sesuai keinginannya.

Selain berdoa dengan menyebut Al-Jabbar "Ya Jabbar", seseorang juga perlu membersihkan hati dan mengharapkan kekuatan dari Allah Yang Maha Perkasa dan Mulia.

Doa Al-Jabbar

يَا جَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ

Ya Jabbar Mutakabbir
 
Artinya: "Wahai yang perkasa dan memiliki segala kebesaran."

Memaknai Al-Jabbar

Dalam buku Edukasi Asmaul Husna oleh Dr. Sri Suyanta, M.Ag yang diterbitkan oleh Naskah Aceh tahun 2019, dijelaskan tentang akhlak mensyukuri Al-Jabbar.

1. Meyakini dengan sepenuh hati

Maksudnya adalah kita harus benar-benar percaya bahwa Allah al-Jabbār adalah Zat yang Maha Tinggi, Maha Perkasa, dan Maha Mengatur. 

Karena itu, sebagai makhluk, apalagi seorang mukmin, sudah seharusnya kita patuh pada semua aturan dan ketentuan-Nya. 

Jadi, keimanan kita pada Allah tidak boleh setengah-setengah, tapi harus penuh keyakinan.

2. Mensyukuri dengan ucapan

Bersyukur kepada Allah al-Jabbār bisa dilakukan dengan memuji dan menyebut nama-Nya.

Caranya, memperbanyak dzikir dengan menyebut “al-Jabbār, al-Jabbār, al-Jabbār”, lalu juga mengucapkan “Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn”. 

Dengan begitu, kita sadar bahwa segala kekuatan, kemampuan, dan semangat untuk berbuat baik datangnya hanya dari Allah. 

Jadi kalau kita bisa melakukan kebaikan, itu bukan karena hebatnya kita, tapi karena Allah yang memberi kemampuan.

3. Mensyukuri dengan perbuatan

Bentuk syukur yang paling nyata adalah dengan mengamalkan sifat al-Jabbār dalam kehidupan sehari-hari. 

Cara mensyukuri Al-Jabbar yaitu pertama menjadi orang yang berakhlak baik dan punya budi pekerti yang luhur.

Selain itu, juga menjaga sikap agar tetap rendah hati meskipun dipuji orang lain dan mengutamakan keridhaan Allah, bukan sekadar pujian manusia.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan