Kamis, 2 Oktober 2025

Demo di Jakarta

PJJ di Tengah Demo, Ayah Bunda Tenang sekaligus Tertantang

Berikut testimoni para orang tua yang mendampingi anak-anak mereka belajar online dari rumah pada Senin (1/9/2025):

Dok/istimewa
PJJ SAAT DEMO. Siswa sekolah di Jakarta kembali belajar via daring untuk antisipasi demo di sejumlah titik di Jakarta pada Senin (1/9/2025). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekolah – sekolah di Jakarta dan sekitarnya memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagai antisipasi unjuk rasa yang terjadi sejumlah titik.

Dalam sepekan terakhir ini situasi ibukota dan sekitarnya sedang tidak kondusif. 

Baca juga: Fasilitas Umum Rusak, Pemprov Jakarta Berlakukan PJJ dan WFH Mulai 1 September Ini

Jalanan ke sekolah menjadi macet, fasilitas umum seperti halte TransJakarta dan stasiun MRT rusak parah membuat aktivitas masyarakat terganggu.

Kondisi ini membuat pemerintah daerah mengumumkan PJJ diberlakukan pada awal September ini.

Mungkin bagi para siswa PJJ bisa dianggap sebagai bonus hari libur. 

Tapi di sisi orangtua ini menjadi momen yang berbeda cerita.

Berikut testimoni para orang tua yang mendampingi anak-anak mereka belajar online dari rumah pada Senin (1/9/2025):

Merasa Aman Jika Anak di Rumah
 

ILUSTRASI BELAJAR DI RUMAH - Foto ini diambil dari Freepik pada Senin (1//9/2025). Demi memastikan keselamatan siswa serta menjaga proses belajar-mengajar tetap berjalan tanpa gangguan, Pemkot Bandung memutuskan untuk memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara terbatas.
ILUSTRASI BELAJAR DI RUMAH - Foto ini diambil dari Freepik pada Senin (1//9/2025). Demi memastikan keselamatan siswa serta menjaga proses belajar-mengajar tetap berjalan tanpa gangguan, Pemkot Bandung memutuskan untuk memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara terbatas. (Freepik)

Pekerja swasta sekaligus ayah dari seorang siswa di Citayam Kabupaten Bogor, Herman mengungkapkan, sebagai orang tua dirinya merasakan banyak hal di hari pertama PJJ ini.

Seperti rasa lega dan merasa aman jika anak-anak berada di rumah saat situasi yang belum kondusif ini.

Di sisi lain harus menjaga mood dan konsentrasi anak saat belajar di rumah. 

“Sebagai orang tua menghargai keputusan sekolah yang memberlakukan PJJ hari ini. Ada rasa lega karena anak tidak ke luar rumah. Ini Langkah antisipasi dari situasi yang belum 100 persen aman ini,” kata dia saat berbincang dengan Tribunnews.com.

Hal senada juga dirasakan pegawai swasta di Jakarta Tika.

Tika ibu dari dua orang anak ini mengatakan, pemberlakuan PJJ untuk siswa sekolah ini langkah yang tepat untuk melindungi anak-anak dari dampak aksi massa.

Sebagai ibu bekerja, situasi mendampingi anak PJJ cukup menyita waktu, karena fokus orang tua harus terbagi-bagi.

Ia berharap situasi Jakarta dan sekitarnya bisa aman kembali.


“Untuk alasan keselamatan anak melihat situasi saat ini, memang lebih baik anak - anak sekolah tetap belajar di rumah. Semoga situasi rumit di Jakarta ini cepat berlalu,” harap dia.

Orang tua siswa di Jakarta Arum juga mengapresiasi kegiatan PJJ ini, lantaran lokasi rumah tinggalnya ada di zona merah Jakarta.

Adapun PJJ pada kesempatan ini sudah disusun rapi dari pihak sekolah sehingga memudahkan orang tua murid untuk mendampingi anak-anak belajar.

“Saya merasa aman ketika anak sekolah PJJ,  karena anak terpantau dan tetap bisa belajar dari rumah. Sebagai warga pusat kota Jakarta berharap kota ini lekas pulih dan aman kembali sehingga kami warga Jakarta terutama anak-anak bisa ke sekolah dengan aman dan nyaman,” kata Arum.

Momen Menguji Kesabaran Orangtua

Namun tidak semua orang tua terbiasa menjadi ‘guru dadakan’.

Ada anak yang gampang fokus tapi ada juga tidak.

Sebentar-bentar ingin bermain game atau ingin membuka youtube.

Inilah yang menjadi tantangan PJJ seperti yang dialami orang tua sekaligus Pegawai Negeri Sipil, Rizky dan Herma.

Ilustrasi seorang ibu menemani anak belajar.
Ilustrasi seorang ibu menemani anak belajar. (Shutterstock)

Bagi keduanya ini momen pertama kali mendampingi anak belajar via online dari rumah.

Sebagai ibu pekerja, fokus mereka terbagi.

Di satu sisi, harus menjaga anak tetap fokus belajar sementara sisi lain juga harus bekerja di depan laptop.

“Semuanya serba online, pekerjaan dan anak-anak belajar via daring. Semoga situasi bisa kembali seperti semula,” ungkap Rizky.

Di momen menguji kesabaran ini, cara komunikasi orang tua anak harus terlatih sabar dan kreatif pada anak.

Herma mengatakan, ia harus detail menjelaskan arahan dari guru kepada anaknya yang baru menginjak kelas 1 SD.

Selain itu, orang tua juga harus familiar dengan penggunaan gadget dan fiturnya dalam mendukung PJJ ini.

“Anak diarahkan membuat tugas, dokumentasi dan laporan ke guru juga. Lumayan menguras kesabaran tapi positifnya jadi kesempatan bonding anak dan melihat langsung progress anak dalam belajar anak,” kata dia.

Mendampingi anak belajar online memang penuh tantangan namun ada banyak sisi positif yang didapat baik orang tua dan anak. 

Justru anak akan lebih ingat masa-masa mereka belajar ditemani orang tua.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved