Bacaan Doa
Doa Hujan, Bentuk Syukur atas Rahmat Allah yang Tak Boleh Dicela
Doa hujan dibaca sebagai salah satu bentuk syukur atas rahmat Allah yang tidak boleh dicela. Umat Islam dilarang mengutuk/mencela angin dan huhan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
Rasulullah menyebutkan waktu ini sebagai momen yang baik untuk berdoa, seperti dalam sabdanya: “Doa di antara dua sujud tidak tertolak.” (HR. Ibnu Majah no. 1443)
3. Waktu sepertiga malam yang terakhir
Sepertiga malam terakhir adalah waktu tahajud, di mana Allah turun ke langit dunia dan mendengar langsung doa-doa hamba-Nya.
Rasulullah ﷺ bersabda: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Ku-kabulkan...?" (HR. Bukhari no. 1145, Muslim no. 758)
4. Sepanjang hari jum'at
Hari Jumat adalah hari istimewa dalam Islam, banyak keberkahan, termasuk waktu doa mustajab.
"Pada hari Jumat terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim memohon sesuatu kepada Allah kecuali Allah akan memberinya." (HR. Bukhari no. 935, Muslim no. 852)
5. Antara Dzuhur dan Ashar, serta Ashar dan Maghrib
Antara waktu dzuhur dan ashar adalah waktu sore, di mana malaikat mencatat amal dan para hamba biasanya lebih tenang.
Tidak ada hadis sahih yang secara eksplisit menyebut persis antara dzuhur–ashar, tetapi ulama menafsirkannya sebagai waktu di antara shalat-shalat fardhu yang mustajab untuk berdoa.
6. Ketika Khatam membaca Al-Qur'an
Menyelesaikan Al-Qur’an adalah ibadah agung, sehingga doa penutupnya diharapkan penuh keberkahan.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu: “Adalah para sahabat Nabi jika khatam Al-Qur’an, mereka berkumpul untuk berdoa.” (Diriwayatkan oleh Ad-Darimi no. 3475)
7. Ketika Turun hujan
Saat hujan turun adalah saat rahmat Allah sedang turun ke bumi.
Dari Sahl bin Sa’d, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Ada dua doa yang tidak akan ditolak: doa saat adzan dikumandangkan dan doa saat hujan turun.” (HR. Abu Dawud)
8. Ketika melakukan Tawaf
Tawaf adalah ibadah yang sangat dekat kepada Allah di Baitullah, sehingga doanya diyakini mustajab.
Tidak ada lafaz doa khusus wajib, tetapi para ulama sepakat berdoa saat tawaf adalah anjuran yang sangat kuat, terutama di Multazam (antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah).
9. Ketika menghadapi musuh dimedan perang
Saat genting, hati benar-benar pasrah dan tawakal kepada Allah.
“Dua jenis doa yang tidak akan ditolak: doa ketika adzan, dan doa ketika terjadi peperangan.” (HR. Abu Dawud no. 2540)
10. Dalam berdo’a sebaiknya di ulang 3 (tiga) kali
Rasulullah sering mengulang permohonan sampai tiga kali sebagai bentuk kesungguhan dan tawadhu.
"Apabila Rasulullah berdoa, beliau mengulangnya tiga kali." (HR. Muslim no. 1794)
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.