Bacaan Doa
Doa Masuk Masjid, Pembuka Pintu Rahmat yang Ringan Diamalkan
Doa masuk masjid menjadi pembuka pintu rahmat dan ampunan yang ringan diamalkan. Muslim juga dianjurkan membaca doa menuju masjid dan keluar masjid.
TRIBUNNEWS.COM - Doa masuk masjid dibaca ketika seorang muslim melangkahkan kakinya ke dalam masjid.
Masjid dianggap sebagai rumah Allah karena merupakan tempat ibadah bagi umat Islam.
Seorang muslim sebaiknya mengucapkan doa ketika memasuki masjid agar Allah memberikan ampunan dan membuka pintu-pintu rahmat.
Bahkan, mereka juga dianjurkan agar tidak terburu-buru ketika pergi ke masjid karena setiap langkah menuju masjid dapat mendatangkan pahala.
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan tahun 2013, menyebutkan doa masuk masjid yang ada di salah satu hadis.
“Ketika kalian memasuki masjid, ucapkanlah salam kepada Nabi, kemudian berdoalah: ‘Allahummaftah li abwaba rahmatika’ (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu).” (HR. Ibn Mājah 772)
Dalam buku tersebut, disebutkan bacaan doa masuk masjid dalam bahasa Arab, Arab Latin dan artinya sebagaimana di bawah ini.
Doa Masuk Masjid
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Allāhumma-ghfir lī dhunūbī waftah lī abwāba raḥmatik.
Artinya: "Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah pintu- pintu rahmat-Mu."
Baca juga: Doa Tayamum, Cara Bersuci Pengganti Wudhu saat Tak Ada Air
atau
اللّٰهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Allahummaftahli abwaaba rahmatika
Artinya: "Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu."
Doa Keluar Masjid
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Allāhumma innī as’aluka min faḍlika
Artinya: "Ya Tuhanku, bukakanlah bagiku pintu keutamaan-Mu." (HR. Muslim, Abu Daud, an-Nasa’i dan Ibnu Majah).
atau
رَبِّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ
Rabbi iftaḥ lī abwāba faḍlika
Artinya: "Ya Tuhanku, bukakanlah bagiku pintu keutamaan-Mu."
Selain doa masuk masjid dan keluar masjid, seorang muslim dapat membaca doa ketika berjalan menuju masjid agar Allah memberkahi setiap langkahnya.
Doa Menuju Masjid
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي لِسَانِي نُورًا، وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا، وَاجْعَلْ فِي بَصَرِي نُورًا، وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِي نُورًا، وَمِنْ أَمَامِي نُورًا، وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُورًا، وَمِنْ تَحْتِي نُورًا، اللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا.
Allāhumma-j‘al fī qalbī nūran, wa fī lisānī nūran, waj‘al fī sam‘ī nūran, waj‘al fī baṣarī nūran, waj‘al min khalfī nūran, wa min amāmī nūran, waj‘al min fawqī nūran, wa min taḥtī nūran. Allāhumma a‘ṭinī nūran.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah dalam qalbuku nur, dalam lisanku nur, jadikanlah dalam pendengaranku nur dan dalam penglihatanku nur. Jadikanlah dari belakang-ku nur dan dari depanku nur. Jadikanlah dari atasku nur dan dari bawahku nur. Ya Allah, berilah aku nur tersebut.” (HR.Muslim).
Ayat-ayat Al-Quran tentang Masjid
Anjuran untuk menjaga masjid disebutkan dalam sejumlah ayat Al-Quran.
Berikut ini beberapa ayat yang menyebutkan tentang masjid.
1. Masjid Sebagai Tempat Suci dan Dibangun atas Takwa
Dalam QS. At-Taubah: 108, dijelaskan bahwa masjid adalah tempat suci yang dibangun atas takwa.
Ayat tersebut turun berkaitan dengan Masjid Dhirar, yakni masjid yang dibangun oleh kaum munafik di Madinah dengan tujuan memecah belah kaum Muslimin dan menjadi tempat persembunyian musuh Islam.
Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah untuk tidak salat di dalamnya karena dibangun atas niat buruk.
Sebaliknya, Allah memuji Masjid Quba, yang dibangun sejak awal atas dasar takwa, dan menyuruh Nabi lebih memilih salat di sana.
"Janganlah kamu shalat dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersuci."
2. Larangan Menghalangi Orang Beribadah di Masjid
Dalam QS. Al-Baqarah: 114, disebutkan bahwa orang-orang yang melarang seorang muslim menyebut nama Allah di dalam masjid adalah orang zalim.
"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang nama Allah disebut dalam masjid-masjid-Nya dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut. Bagi mereka kehinaan di dunia dan di akhirat mereka mendapat azab yang berat."
Ayat ini turun berkaitan dengan seringnya kaum Quraisy Mekah melarang Nabi Muhammad dan kaum Muslimin untuk menyebut nama Allah, berzikir, atau melaksanakan salat di Masjidilharam.
Bahkan, mereka berusaha menghalangi atau menghentikan aktivitas ibadah di sana, hingga simbol kekuasaan agama Islam terganggu.
3. Masjid Hanya Milik Allah
Masjid merupakan rumah Allah dan hanya diperuntukkan untuk beribadah kepada Allah, seperti apa yang disebutkan dalam QS. Al-Jin: 18.
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya selain Allah.” (QS. Al-Jin: 18)
Ayat ini turun sebagai peringatan keras terhadap penyembahan selain Allah (syirik) di dalam tempat sujud atau masjid, terutama praktik yang dilakukan oleh umat Yahudi dan Nasrani di tempat ibadah mereka.
Dalam tafsir resmi Kemenag RI, ditegaskan bahwa masjid adalah tempat khusus ibadah bagi Allah semata, tanpa perantara atau penyembahan makhluk sehingga dilarang keras meminta pertolongan, doa, atau beribadah kepada selain Allah di dalamnya.
4. Ayat Tentang Orang yang Membangun Masjid
Menurut Tafsir Ringkas Kemenag, ayat ini turun sebagai jawaban atas klaim dan kebanggaan sebagian kaum Quraisy yang merasa telah berjasa dalam memakmurkan Masjidilharam, seperti menyediakan air minum bagi para jamaah haji atau ikut mengurus masjid.
Namun mereka melakukannya tanpa iman yang benar dan sekaligus menyekutukan Allah.
"...Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir..." (QS. At-Taubah: 18)
Adab di Masjid
Ada beberapa adab atau tata krama bagi muslim yang hendak memasuki masjid.
Adab-adab ini merupakan tindakan yang dicontohkan oleh Rasulullah kepada umatnya.
Dalam laman Muhammadiyah disebutkan sejumlah adab dan amalan sunnah yang dapat dilakukan ketika memasuki masjid.
1. Berjalan Kaki Menuju Masjid
Seorang muslim akan mendapatkan pahala jika ia berjalan kaki menuju masjid.
Berjalan kaki ke masjid dapat bernilai pahala jika perjalanan tersebut bertujuan untuk beribadah di masjid.
Hal ini disebutkan dalam hadis yang menyebutkan Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajat.” (HR. Muslim no. 1553)
2. Memakai Pakaian Bersih, Suci dan Menutup Aurat
Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk merawat dan menjaga kebersihan masjid.
Rasulullah ﷺ bersabda: "Diperintahkan untuk membangun masjid di tengah-tengah perkampungan, dibersihkan dan diberi wangi-wangian." (HR. Abu Dawud No. 455)
Selain itu, umat Islam harus menutup aurat dengan benar ketika berada di masjid untuk memantaskan diri di hadapan Allah, menjaga diri dari pandangan orang lain dan tidak menganggu orang yang lain sedang beribadah.
3. Mendahulukan Kaki Kanan dan Membaca Doa
Ketika memasuki masjid, seorang muslim hendaknya mendahulukan kaki kanan.
Doa masuk masjid dapat dibaca ketika ia melangkahkan kaki memasuki masjid.
Dari ‘Aisyah RA mengatakan: “Nabi Saw selalu mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.” (HR. Bukhari)
4. Melangkah dengan Tenang
Seorang muslim hendaknya memasuki masjid dengan tenang dan ikhlas, sebagaimana hadis yang menyebutkan:
Rasulullah bersabda: “Apabila kalian mendengar iqamah, berjalanlah menuju salat dan kalian harus tenang, dan jangan buru-buru..” (HR. Bukhari no. 636 dan Muslim no. 602)
Tujuannya agar tidak mengganggu orang-orang yang sedang beribadah di dalam masjid.
5. Melaksanakan Sholat Tahiyatul Masjid
Seorang muslim, ketika baru datang ke masjid, dianjurkan untuk melaksanakan sholat tahiyatul masjid.
Sholat sunnah dua rakaat ini dilaksanakan sebelum ia duduk.
Rasulullah Saw bersabda: “Apabila kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai salat dua rakaat.” (HR. Muslim).
6. Berdoa di Waktu Antara Adzan dan Iqamah
Ketika berada di masjid, seorang muslim dianjurkan untuk berdoa di antara waktu setelah adzan hingga sebelum waktu iqamah (panggilan bahwa sholat segera dilaksanakan).
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad).
Periode waktu tersebut merupakan waktu yang penuh keberkahan untuk berdoa.
7. Tidak Melakukan Aktivitas Jual Beli
Rasulullah melarang seorang muslim untuk melakukan aktivitas jual beli di dalam masjid.
Rasulullah Saw bersabda: “Jika kamu melihat orang menjual atau membeli di masjid maka katakanlah, ‘Semoga Allah tidak memberi keuntungan pada daganganmu.’” (Tirmidzi no. 1232).
Larangan tersebut tidak membatalkan akad jual beli, namun sabda Rasulullah menunjukkan bahwa masjid bukan tempat berdagang.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.