Paparan Layar dan Gaya Hidup Digital Bikin Kulit Rusak, Kolagen Jadi Solusi untuk Semua Usia
Pada kondisi kulit yang semakin rentan mengalami penuaan dini, bahkan sejak usia 20-an.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di era digital seperti sekarang, tak hanya informasi yang cepat tersebar, tapi juga dampak negatif dari gaya hidup yang serba cepat dan penuh tekanan.
Salah satunya terlihat pada kondisi kulit yang semakin rentan mengalami penuaan dini, bahkan sejak usia 20-an.
Baca juga: Wajah Berjerawat Saat Remaja, Ini Penjelasan Dokter dan Cara Mengatasinya
Menurut Board Certified Aesthetic Doctor, dr. Ian Chong, MB BCh BAO, LCP, kolagen adalah molekul penting dalam tubuh, terutama untuk kulit yang merupakan organ terbesar manusia.
Namun, karena gaya hidup modern yang penuh stres, produksi kolagen di dalam tubuh menurun drastis.
“Seiring bertambahnya usia dan meningkatnya faktor stres, produksi kolagen dalam tubuh kita akan menurun. Tubuh juga mengalami stres oksidatif. Maka dari itu, kita harus benar-benar memperhatikan hal ini,” ujar dr. Ian dalam acara Launching Wardah Recombinant Collagen Gel Moisturizer “Drink it Dab it: What Really Boost Your Collagen” di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (27/7/2025).
Tak heran, suplemen kolagen kini semakin populer, tidak hanya dalam bentuk minuman atau olesan, tapi juga lewat suntikan estetika.
Semua itu dilakukan demi menjaga struktur kulit tetap sehat, kenyal, dan terlindungi dari penuaan dini.
Bukan hanya usia yang menjadi faktor utama, namun gaya hidup digital yang tinggi termasuk paparan layar dari gawai juga ikut mempercepat kerusakan kulit.
Paparan sinar biru dari layar ponsel, tablet, dan laptop sehari-hari, rupanya memberikan dampak besar terhadap kulit, seperti kulit kusam, tekstur tidak rata, hingga munculnya garis halus.
Artis muda Caitlin Halderman pun mengakui hal tersebut. Ia mengaku screen time-nya bisa mencapai lebih dari 20 jam sehari, terutama saat berada di rumah setelah syuting.
“Aku hanya ingin bersantai di rumah. Kenapa? Ya karena biasanya aku nonton, atau main sesuatu, intinya gadget itu penting. Tanpa aku sadari, ternyata itu sangat berpengaruh ke kondisi kulitku,” ujar Caitlin.
Menurut Caitlin, sebelum tidur pun ia masih sempat membuka media sosial, melihat apa yang ia lakukan, apa yang ia makan, atau apa yang ia tonton.
Kebiasaan ini, katanya, tanpa sadar memperburuk kondisi kulitnya.
“Kulit jadi kusam, teksturnya jadi tidak rata, dan sebagainya. Karena gadget ini juga, sebelum tidur aku suka cek media sosial—apa yang aku lakukan, apa yang aku makan, apa yang aku tonton, dan sebagainya. Itu ternyata berdampak besar ke kulitku,” ungkapnya menambahkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.