Senin, 29 September 2025

Demi Terhindar dari Investasi Bodong & Gaya Hidup Negatif, Publik Diminta Bangun Budaya Sadar Risiko

Masyarakat diminta untuk mulai menerapkan budaya sadar risiko dalam setiap keputusan yang diambil.

HO/Dok Pribadi
BUDAYA SADAR RISIKO - Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) Dimas Syailendra. (HO/Dimas Syailendra) 

Dalam mengembangkan budaya sadar risiko, Masindo juga mendorong penerapan strategi harm reduction, terutama pada kebiasaan yang lekat dalam kehidupan masyarakat seperti merokok. 

Idealnya, berhenti merokok sepenuhnya merupakan solusi terbaik. Namun pada kenyataannya, banyak perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti total.

“Di sinilah kami mendorong penggunaan produk alternatif yang risikonya lebih rendah, seperti produk tembakau atau sejenisnya."

“Kalau seseorang belum bisa berhenti, jangan dipaksa. Berikanlah jalur transisi yang memungkinkan. Lebih baik ada kemajuan kecil daripada tidak ada sama sekali,” tegas Dimas.

Ia menambahkan, membangun budaya sadar risiko membutuhkan proses berulang hingga menjadi kebiasaan. Budaya ini juga harus ditekankan pada manfaat jangka panjang yang akan dirasakan jika dilakukan secara konsisten.

“Sadar risiko bukan tentang menjadi takut, tapi menjadi lebih bijak. Karena yang kita hadapi bukan sekadar kemungkinan, melainkan masa depan,” pungkas Dimas.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan