Sabtu, 4 Oktober 2025

Bacaan Doa

Doa Keluar WC yang Dianjurkan Rasulullah, Mudal Dihafalkan

Doa keluar WC dibaca ketika hendak melangkah keluar dari kamar mandi. Sebelum itu, dianjurkan membaca doa masuk kamar mandi dan beristinja'.

|
Canva/Tribunnews
DOA KELUAR WC - Gambar dibuat di Canva, Selasa (15/7/2025). Doa keluar WC dibaca ketika hendak melangkah keluar dari kamar mandi. Sebelum itu, dianjurkan membaca doa masuk kamar mandi dan beristinja'. 

TRIBUNNEWS.COM - Doa keluar WC atau kamar mandi dibaca ketika seorang muslim/muslimah melangkah keluar dari kamar mandi.

Doa ini dapat dibaca sebagai bentuk permohonan ampunan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas pertolongan dalam segala urusan, termasuk dalam urusan biologis.

Membaca doa keluar WC juga dapat menjadi pengingat setelah bersuci dari kotoran.

Doa keluar WC mudah dihafalkan karena bacaannya yang pendek.

Untuk membiasakan diri ketika keluar WC, bagi Anda yang muslim dapat membaca doa keluar WC di bawah ini yang dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IV SD oleh Ahmad Faozan dkk yang diterbitkan oleh Kementerian Agama tahun 2021.

Doa Keluar WC

Tulisan Arab:

غُفْرَانَكَ 

Tulisan Latin:

Ghufranaka

Artinya: “Aku minta ampun kepadaMu”.

Baca juga: Doa sebelum Bekerja, Biar Hati Tenang dan Kerja Dilancarkan

Tulisan Arab:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي الْأَذَى وَعَافَانِي

Tulisan Latin:

Alhamdulillahilladzi adzhaba 'anni al-adza wa 'aafani

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dariku dan menyehatkanku.”

Doa Beristinja'

Dalam buku Kumpulan Do'a Sehari-hari yang diterbitkan Kementerian Agama tahun 2013, disebutkan doa beristinja' atau membersihkan najis dari qubul dan dubur.

Tulisan Arab:

اللَّهُمَّ حَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ وَطَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ

Tulisan Latin:

Allahumma hassin farji min al-fawaahisyi wa thahhir qalbii minan nifaaq

Artinya: “Ya Allah bersihkan farjiku dari keburukan dan bersihkan hatiku dari nifaq (kemunafikan).”

Doa Masuk WC

Tulisan Arab:

بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Tulisan Latin:

Bismillahi Allahumma inni a'udzu bika minal khubutsi wal khabaitsi

Artinya: “Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan perempuan”

Adab di Dalam WC

Seorang muslim perlu mengetahui adab ketika berada di dalam WC agar tidak melakukan perbuatan buruk yang tidak disadari.

Ada beberapa adab yang perlu diketahui oleh umat Islam di bawah ini, menurut penjelasan di laman Muhammadiyah.

1. Mendahulukan Kaki Kiri

Ketika seorang muslim/muslimah hendak masuk ke kamar mandi/wc, dianjurkan untuk mendahulukan kaki kiri sambil membaca doa masuk kamar mandi/wc.

2. Tidak BAB/BAK di Air Menggenang

Seorang muslim/muslimah sebaiknya tidak buang air kecil (BAK) atau buang besar (BAB) di air yang menggenang atau air yang tidak mengalir.

Hal ini dikhawatirkan air tersebut digunakan untuk mandi atau kegiatan lainnya.

Selain menjadi sarang penyakit, air yang menggenang yang digunakan untuk BAK/BAB dapat menjadikan air tersebut najis.

3. Jangan BAK/BAB di Tempat yang Mendatangkan Laknat

Seorang muslim/muslimah tidak boleh BAK/BAB di tempat-tempat yang akan membuatnya mendapatkan laknat.

Di antaranya, dilarang BAK/BAB di tempat umum atau di tempat orang bernaung.

4. Menutup Diri jika BAK/BAB di Tempat Terbuka

Dalam keadaan tertentu, seorang muslim/muslimah yang terpaksa BAK/BAB di tempat terbuka dianjurkan untuk menutupi diri dari pandangan manusia lainnya.

5. Tidak Berbicara saat Buang Hajat

Seorang muslim/muslimah sebaiknya tidak berbicara ketika sedang membuang hajat atau BAK/BAB.

Hal ini karena Allah tidak menyukai perbuatan tersebut.

6. Membersihkan Diri setelah BAK/BAB

Setelah selesai buang air kecil atau besar, seorang muslim/muslimah harus beristinja' dengan air atau batu menggunakan tangan kiri.

Membersihkan diri ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang tersisa setelah BAK/BAB.

Hadis Mengenai Adab di WC/Kamar Mandi

Ada sejumlah hadis yang menjelaskan mengenai adab seorang muslim/muslimah yang berada di dalam WC/kamar mandi.

Salah satunya, untuk tidak buang air kecil dan air besar di air yang tidak mengalir atau air yang menggenang.

Hal ini didasarkan pada riwayat yang menyebutkan, Nabi SAW dari Abu Hurairah RA: “Dari Nabi SAW, beliau bersabda: Janganlah seorangpun di antara kamu membuang air kecil di air tergenang yang tidak mengalir, kemudian dia mandi di dalamnya”. (H.R. Al-Bukhari Muslim).

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa seorang muslim/muslimah dilarang untuk BAK/BAB di tempat yang dapat mendatangkan laknat.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi SAW dari Abu Hurairah RA:

“Sungguh Rasulullah SAW, bersabda: Hindarilah oleh kalian dua orang yang akan mendatangkan laknat. Mereka berkata:”Apakah dua orang yang akan mendapatkan laknat itu? Beliau bersabda:Orang yang membuang hajat di jalanan umum atau di tempat mereka bernaung”. (H.R. Abu Dawud).

Rasulullah juga menganjurkan kepada umatnya yang terpaksa BAK/BAB di tempat terbuka untuk menutupi dirinya sehingga tidak terlihat oleh pandangan manusia.

Anjuran ini disebutkan dalam sebuah riwayat:

“Dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa bercelak hendaklah ia menutupi dirinya … dan barangsiapa akan membuang hajat, maka hendaklah ia melindungi dirinya dari pandangan manusia”. (H.R. Abu Dawud).

Dalam hadis lainnya disebutkan bahwa Rasullah melarang umatnya untuk membuang hajat bersama, menyingkap aurat dan berbicara.

Larangan ini berdasarkan riwayat dari Abu Sa’id RA: “Rasulullah SAW bersabda: Janganlah dua orang keluar untuk buang hajat dengan menyingkap aurat dan berbicara. Karena Allah tidak menyukai perbuatan itu”. (H.R. Abu Dawud).

Selain itu, seorang muslim/muslimah dianjurkan untuk membersihkan diri setelah buang air kecil/besar.

Perintah ini disebutkan dalam hadis dari Abu Qatadah RA: “Rasulullah SAW bersabda: Janghanlah sekali-kali di antaramu memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat dia sedang buang air kecil dan janganlah memegangmegang dengan tangan kanannya saat dia berada di dalam kamar mandi dan janganlah bernafas di dalam bejana”. (HR. Muslim).

Kemudian, ketika keluar dari kamar mandi/WC, hendaknya membaca doa.

“Sesungguhnya Nabi SAW. Apabila beliau keluar dari tempat buang air beliau berdo’a: Semoga Allah mengampunimu (ghufranaka)”. (H.R. Al-Khamsah kecuali an-Nasai).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved