Bacaan Doa
Doa setelah Wudhu, Jadi Pembuka Pintu Taubat sebelum Sholat
Doa setelah wudhu dapat dilafalkan untuk memohon agar termasuk golongan orang yang bertaubat dan suci. Ada 6 wajib wudhu yang harus dilaksanakan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Febri Prasetyo
Penolakan Allah terhadap sholatnya seorang hamba yang tidak berwudhu juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Allah tidak menerima shalat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudhu,” (HR Bukhari dan Muslim)
Macam-macam Air untuk Wudhu
Tidak semua jenis air dapat digunakan untuk berwudhu.
Hal ini karena wudhu dilakukan untuk mensucikan diri sehingga air yang digunakan harus suci dan mensucikan, serta tidak berubah sifatnya (warna, bau, rasa) karena terkena najis.
1. Air Hujan
Air hujan merupakan salah satu air yang dapat digunakan untuk berwudhu.
2. Air Sungai
Air sungai dapat digunakan untuk berwudhu selama sungai tersebut memenuhi syarat sebagai air yang suci dan mensucikan.
3. Air Laut
Air laut yang bersih dan tidak terkena najis dapat digunakan untuk wudhu.
4. Air Sumur
Air sumur yang berasal dari dalam tanah dapat digunakan untuk wudhu, selama air tersebut bersih, suci, dan tidak berubah sifatnya.
5. Air terjun
Sama seperti air sungai dan air laut, air terjun dapat digunakan untuk wudhu selama tidak berubah sifatnya, bersih, dan suci.
6. Air Embun
Air embun berasal dari uap air yang mengembun pada daun di malam hari dan dapat digunakan untuk berwudhu jika tidak menemukan air.
7. Air Salju
Air salju dapat digunakan untuk berwudhu jika tidak ada air.
Selain itu, ada juga jenis air yang tidak dapat digunakan untuk bersuci, di antaranya:
- Air najis yaitu yang terkena najis
- Air sari buah-buahan seperti air kelapa, mangga dan jeruk
- Air bekas untuk berwudhu
- Air khusus untuk minuman seperti kopi dan teh.
6 Wajib Wudhu
1. Membaca niat, dapat diniatkan di dalam hati atau dilafalkan dengan membaca bacaan berikut ini:
نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytu raf‘al hadatsi lillāhi ta’ālā.
نَوَيْتُ فَرْضَ الوُضُوْءِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytu fardhal wudhū’i lillāhi ta’ālā.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.