Waspadai Etiket Biru, FDA Approved, dan Overclaim, Ini Cara Memilih Skincare Aman untuk Remaja

Jika produk sudah memiliki izin BPOM, seperti pelembap atau sunscreen, dan tidak mengandung bahan berbahaya, maka aman digunakan secara umum. 

Namun, jangan asal mencoba produk tanpa tahu kandungannya, apalagi jika tidak terdaftar di BPOM.

Jangan Terkecoh Klaim "FDA Approved"

Banyak juga produk yang tidak terdaftar di BPOM tetapi mencantumkan label “FDA approved” sebagai bentuk klaim kualitas. 

Padahal, menurut dr Suci, label Food and Drug Administration (FDA) tidak menjamin keamanan produk secara keseluruhan.

“FDA approved itu hanya menyetujui suatu bahan secara generik, bukan per produk. Jadi kalau kandungan gentamicin boleh dipakai untuk jerawat, itu belum tentu semua produk dengan bahan itu aman,” jelasnya.

Karenanya, masyarakat Indonesia tetap harus mengandalkan izin BPOM sebagai standar keamanan, bukan FDA atau lembaga luar negeri lainnya.

Terkait penggunaan kosmetik, dr. Suci menjelaskan bahwa semua jenis bedak baik bedak tabur, padat, maupun cushion boleh digunakan sesuai selera. 

Namun, jika kulit sedang berjerawat, sebaiknya pilih yang paling ringan.

“Kalau lagi jerawatan, gunakan yang paling ringan, jadi pakai yang tabur. Karena cushion atau padat bisa menutup pori-pori,” katanya.

Urutan tingkat keringanan produk adalah bedak tabur, bedak padat, BB cream atau cushion. 

Cushion memang memberikan hasil yang tahan lama, tetapi juga memiliki daya tutup tinggi yang dapat menyumbat pori-pori bila tidak dibersihkan dengan baik.

Sebagai penutup, dr. Suci memberikan pesan penting bagi remaja yang mulai menggunakan skincare.

“Skincare yang aman itu adalah skincare yang biasa dipakai sehari-hari, tidak berlebihan, jangan overclaim. Pakai apa yang memang dibutuhkan kulit. Kalau kulit kering, pakai pelembap. Tapi yang paling penting tetap menggunakan tabir surya untuk sehari-hari," tutupnya.