Jumat, 3 Oktober 2025

Khutbah Jumat 2 Mei 2025: Meniru Metode Pendidikan Nabi Ibrahim AS

Naskah khutbah Jumat 2 Mei 2025 untuk Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, tentang metode pendidikan dari kisah Nabi Ibrahim AS.

TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Umat muslim akan melaksanakan salat jumat berjamaah di Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/7/2021). Naskah khutbah Jumat 2 Mei 2025 untuk Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, tentang metode pendidikan dari kisah Nabi Ibrahim AS. 

Artinya: Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.[Surat Ibrahim 37]

Selain itu, walaupun sebagai sosok ayah beliau tetap dengan tegar melaksanakan semua perintah Allah walaupun sampai mengorbankan putra tercintanya, sebagai cerminan sikap tawakal orang tua.

Dari sini nampak jelas bahwa pendidikan Kholilullah Ibrahim as sangat identik dengan metode pendidikan pesantren.

Mulai dari keharusan seorang anak lepas dari pangkuan kasih sayang orang tua demi mendapatkan pendidikan agama, yang dicontohkan Kholilullah Ibrahim As. dalam meninggalkan anaknya yang masih dalam timangan ibunya di tanah gersang jauh dari hiruk pikuk kehidupan duniawi. Hingga fokus untuk menerima pendidikan dari ibunya.

Identik sekali dengan pendidikan pesantren di mana seorang anak haruslah lepas dari kehidupan manja di rumahnya serta menghindari pergaulan yang kurang positif dilingkungan ia tinggal, fokus belajar pendidikan dan pelajaran nilai-nilai agama Islam tanpa pengaruh dunia luar serta hidup dalam lingkungan yang positif juga penuh pantauan.

Dan juga Nabi Ibrahim As. yang begitu pasrah dengan perintah Allah meskipun perintah tersebut adalah untuk menyembelih putranya sendiri.

Mencerminkan sikap pasrah dan patuh orang tua pada pengurus pondok pesantren dalam setiap kebijakannya apapun itu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Karena hakikatnya semua kebijakan pondok semata-mata adalah demi kebaikan anak itu sendiri.

Tak berhenti di situ Nabi Ibrahim tak henti-hentinya beribadah kepada Allah serta senantiasa mendoakan anak-anaknya dan semua keturunannya dengan sungguh-sungguh.

Hal ini menunjukkan keharusan sikap orang tua yang juga haruslah senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan juga giat dalam mendoakan anaknya yang berada di pesantren juga menjadi kunci kesuksesan bagi santri tersebut.

Sehingga dengan semua usaha doa tersebut juga berkat pertolongan Allah, kita semua tahu, putra Nabi Ibrahim As. yaitu Ismail As. mampu meneruskan estafet kenabian dan kepemimpinan, menjadi sosok yang saleh pribadi serta pemimpin yang adil serta secara terus-menerus mampu melahirkan generasi penerus kenabian hinga junjungan kita nabi agung Muhammad Saw.

Dengan meniru metode pendidikan Nabi Ibrahim As yang nampak jelas merupakan cerminan pendidikan pondok pesantren kita berharap agar setiap santri kedepannya mampu menjadi sosok sebagaimana beliau Nabi Ismail as, pemimpin umat yang mampu secara estafet mengajarkannya nilai-nilai Islam baik di masyarakat maupun kepada keluarga.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ   أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ   اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ   عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ 

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved