Khutbah Jumat 25 April 2025: Menanam Kebaikan Membuahkan Keberuntungan
Naskah khutbah Jumat 25 April 2025 bulan Syawal 1446 Hijriah, tema mengajak untuk berlomba-lomba menanam kebaikan untuk membuahkan keberuntungan.
Itulah tuntunan kita sebagai orang Islam. Mampu menciptakan kerukunan. Jika di antara saudara kita tertimpa musibah atau kesusahan, hendaknya kita sebisa mungkin tanggap dalam membantunya.
Sesama muslim adalah saudara. Tidaklah pantas jika sesama muslim saling melakukan kezaliman.
Hadis tersebut memberitahukan kepada kita tentang balasan orang yang mau membantu saudaranya, terlebih jika saudara kita sangat membutuhkan. Kelak pada hari Kiamat kita akan diberi kenyamanan.
Pada hari itu, semua pertolongan manusia tidaklah berguna. Hanya Allah Swt. yang bisa memberikan pertolongan dan orang-orang yang diizinkan oleh-Nya. Pada hari itu pula semua makhluk merasakan kesusahan yang tiada tara.
Peristiwa menggemparkan yang pernah ada di dunia tidaklah sebanding dengan peristiwa yang akan terjadi kelak di hari Kiamat. Satu ayat yang menceritakan tentang sebagian kejadian di hari Kiamat.
وَحُمِلَتِ الۡأَرۡضُ وَالۡجِبَالُ فَدُکَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةً
Artinya : “ Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur ”. ( Q.S. Al-Haqqoh : 14).
Cobalah bayangkan jika semua gunung-gunung diangkat di atas kepala kita lalu dihancurkan. Kita bayangkan bongkahan-bongkahan dari gunung itu jika jatuh kembali, sementara semua makhluk berada di bawahnya.
Lebih mengerikan dan lebih dahsyat dibandingkan gempa, tsunami, tanah longsor, dan bencana-bencan lain yang pernah ada di bumi ini. Dan hal ini benar-benar nyata ada dalam kitab suci al-Qur’an.
Oleh karenanya, sungguh beruntung jika di hari yang begitu mengerikan kita mendapat kenyamanan dan keselamatan. Maka dari itu, jika ingin diberikan kenyamanan dan keselamatan di hari Kiamat kelak, tanamkanlah dalam diri kita untuk membiasakan berbuat baik dan menolong kepada sesama muslim.
Hadirin kaum muslimin yang bersahaja.
Perlu kita ketahui, bahwa amal baik yang diajarkan dalam Islam sangatlah banyak dan beragam. Akan tetapi pada kenyataannya sangat jarang sekali yang melakukannya. Nabi Muahmmad S.A.W. bersabda :
الخَيرُ كثيرٌ ومَنْ يعملُ بهِ قَلِيلٌ
Artinya :”( Amal) kebaikan banyak, sementara orang yang mau mengamalkan sedikit “. ( H.R. Tabrani).
Sebenarnya manfaat dari kebaikan pada hakikatnya akan kembali kepada diri pribadi masing-masing. Jika kita berbuat baik kepada Allah dengan selalu taat atas segala perintah-Nya, maka Allah akan mencintai kita, sehinga kita akan mendapatkan pahala dari-Nya.
Sementara dalam bersosialisasi dengan sesama, kita akan terhindar dari keburukan-keburukan yang akan menimpa kita, baik secara ucapan ataupun tindakan yang keluar dari mereka. Maka jika kita ingin terhindar dari keburukan mereka, kerjakanlah kebaikan, niscaya kita akan dicintai mereka.
Bahkan tidak menutup kemungkinan kita juga akan mendapatkan balasan dan perlakuan mereka seperti apa telah kita lakukan.
Para Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah Swt.
ikat masa hidup yang ideal menurut Islam adalah jika diberi umur yang panjang kemudian umur tersebut digunakan untuk selalu melakukan hubungan yang baik, baik dengan Allah sebagai Tuhan atau kepada sesama sebagai bentuk sosial. Rasulullah Bersabda :
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.