Strategi LG Ajak Masyarakat Kurangi Limbah Tekstil, Perluas Kesadaran pada Fabric Waste
Kampanye ini berlangsung satu bulan dan mengajak masyarakat mengumpulkan pakaian yang tak lagi layak pakai
"Sampah tekstil itu sulit terurai, dan lama prosesnya. Penumpukan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir) umumnya juga tekstil, terutama tekstil dari kain sintetis. Yang berbahaya adalah jika masuk ke perairan seperti sungai dan laut," ungkapnya.
Karena itu, jika makin banyak perusahaan yang berpartisipasi di kampanye mengatasi sampah tekstil seperti dilakukan L, patut didukung.
"Kita akan mengolah limbah tekstil dari bahan fabric yang kita kumpulkan melalui program ini enjadi produk peredam untuk bangunan dan material insulasi seperti untuk kebutuhan peredaman atap gedung," ujarnya.
Di kampanye ini, pihaknya menargetkan bisa mengumpulkan 2.000 pieces baju bekas dalam program ini yang ekuivalen dengan upaya menurunkan 16 kg CH4 (gas metana), 10.000 kg CO2 dan 11,666 juta mikroplastik.
Dedi Triyono, Manager Marketing LG Indonesia menambahkan, rangkaian kampanye Better life for all, sudah dijalankan sejak tahun lalu. "Tahun ini kita menggelar program fabric waste dan food waste," ujarnya.
"Material yang kami kumpulkan akan kami recycle untuk dijadikan pencil case ke anak anak sekolah dan dijadikan rak buku dan produk insulasi. Rak buku yang diproduksi nanti didonasikan ke perpustakaan sekolah," sebut Dedi. Kampanye ini akan berlangsung sampai 25 Maret 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.