Strategi LG Ajak Masyarakat Kurangi Limbah Tekstil, Perluas Kesadaran pada Fabric Waste
Kampanye ini berlangsung satu bulan dan mengajak masyarakat mengumpulkan pakaian yang tak lagi layak pakai
TRIBUNNEW.COM, JAKARTA — Sektor industri terus menunjukkan partisipasinya pada upaya mengurangi limbah dari rumah tangga, khususnya limbah buangan pakaian bekas yang sulit diurai oleh alam.
Minggu ini, PT LG Electronics Indonesia (LG) memulai kampanye bertajuk Better Life When We Recycle untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap limbah pakaian yang tidak lagi digunakan (fabric waste).
Kampanye ini berlangsung satu bulan dan mengajak masyarakat mengumpulkan pakaian yang tak lagi layak pakai untuk selanjutnya didaur ulang menjadi barang bernilai ekoomi seperti dijadikan bahan baku produk peredam dinding dan atap.
“Tumbuh bersama gaya hidup modern, kerap tak disadari, fabric waste yang tak dapat terdekomposisi dengan baik ini dapat menjadi tantangan bagi lingkungan kita,” kata Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia, Rabu, 26 Februari 2025.
Kampanye Better Life When We Recycle ini merupakan kelanjutan dari kampanye besar yang sebelumnya digalang perusahaan bertajuk "Better life for all" yang lebih berfokus pada isu limbah makanan.
Baca juga: LG Rilis Mesin Cuci Top Loading Kapasitas 19 Kg dan Berfitur AI, Simak Fitur serta Harganya
Kampanye “Better Life When We Recycle” ini diadakan dalam naungan payung besar LG Loves Indonesia, khususnya di bawah pilar LG Loves Green yang merupakan salah satu pilar dari inisiatif sosial perusahaan ini di Indonesia, yaitu LG Loves Indonesia.
Untuk mendukung kampanye ini, LG menyediakan empat lokasi drop box untuk mengumpulkan pakaian bekas dari masyarakat.
Masing-masing berlokasi di LG Service Center Surabaya di Jl. Kalianyar No. 42 Kapasari Genteng, Surabaya, LG Service Center Semarang di Jl. Majapahit No. 297, Gemah Pedurungan, Semarang. LG Service Center Jakartadi Jl. RS Fatmawati No. 1A, Pondok Labu, Jakarta Selatan, serta kantor pusat Marketing LG Electronics Indonesia di Gandaria 8 Office, Lantai 23, Jl. Sultan Iskandar Muda – Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Soal material pakaian bekas pakai yang dapat diterima, adalah yang berbahan katun dan bukan dari bahan polyester.
Di program ini LG memberikan panduan berupa delapan jenis pakaian untuk turut dalam program Better Life When We Recycle, yaitu kemeja, celana, seragam, rok, kaos, sprei, jeans dan potongan kain.
Untuk memancing minat masyarakat ikut program ini, LG memberikan potongan diskon bagi pembelian produk LG melalui website LG Indonesia kepada para partisipan.
Untuk menjalankan program pengumpulan pakaian bekas ini LG melibatkan EcoTouch yang bertindak sebagai pendaur ulang seluruh pakaian yang terkumpul dari 1 bulan kampanye ini.
Produk daur ulang berupa material insulasi (peredam panas dan peredam bising) yang ramah lingkungan dan tempat pensil.
Kristina dari EcoTouch mengatakan, rata-rata per orang membuang sampah tekstil sebanyak 30 kg per tahun dan di Indonesia baru 300 ribu ton limbah tekstil yang bisa di-recycle setiap tahunnya.
Karenanya, limbah tekstil bekas pakai yang tidak bisa terurai oleh alam ini menjadi tantangan bagi lingkungan.
"Sampah tekstil itu sulit terurai, dan lama prosesnya. Penumpukan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir) umumnya juga tekstil, terutama tekstil dari kain sintetis. Yang berbahaya adalah jika masuk ke perairan seperti sungai dan laut," ungkapnya.
Karena itu, jika makin banyak perusahaan yang berpartisipasi di kampanye mengatasi sampah tekstil seperti dilakukan L, patut didukung.
"Kita akan mengolah limbah tekstil dari bahan fabric yang kita kumpulkan melalui program ini enjadi produk peredam untuk bangunan dan material insulasi seperti untuk kebutuhan peredaman atap gedung," ujarnya.
Di kampanye ini, pihaknya menargetkan bisa mengumpulkan 2.000 pieces baju bekas dalam program ini yang ekuivalen dengan upaya menurunkan 16 kg CH4 (gas metana), 10.000 kg CO2 dan 11,666 juta mikroplastik.
Dedi Triyono, Manager Marketing LG Indonesia menambahkan, rangkaian kampanye Better life for all, sudah dijalankan sejak tahun lalu. "Tahun ini kita menggelar program fabric waste dan food waste," ujarnya.
"Material yang kami kumpulkan akan kami recycle untuk dijadikan pencil case ke anak anak sekolah dan dijadikan rak buku dan produk insulasi. Rak buku yang diproduksi nanti didonasikan ke perpustakaan sekolah," sebut Dedi. Kampanye ini akan berlangsung sampai 25 Maret 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.