Minggu, 5 Oktober 2025

Perayaan Hari Ibu Menurut Desainer dan Pegiat Wastra Indonesia, Anna Mariana

Momen ini turut dirasakan oleh Ketua Umum Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM (KADIIFA), Prof. Dr. Hj. Anna Mariana. 

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Wahyu Aji
HandOut
Pegiat wastra dan Ketua Umum Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM (KADIIFA), Prof. Dr. Hj. Anna Mariana. 

Mereka adalah panutan gaya bagi anak-anak dan keluarga, sering menjadi inspirasi bagi tren busana yang nyaman dan elegan. 

“Banyak desainer perempuan yang juga seorang ibu dapat membawa perspektif unik dalam menciptakan koleksi inklusif dan relevan,” ujar Ketua Umum Yayasan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia dan Ketua Umum Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara.
Di sisi lain, seorang ibu juga memiliki peran dalam mendukung kemajuan industri fashion.  

Termasuk sebagai konsumen cerdas, memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan keluarga dan nilai secara ekonomi, serta keberlanjutannya. 

“Perempuan-perempuan masa kini yang kebanyakan kaum Ibu juga menjadi desainer-desainer hebat yang sekaligus banyak menjadi contoh mode bagi rancangannya, maupun industri fashion di berbagai tren dan kegiatan di masyarakat,” kata Pendiri Dewan Rempah Kejayaan Indonesia (DRKI) ini. 

Ketua Pembina Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) ini juga mengingatkan, Indonesia memiliki budaya wastra tradisional seperti tenun-tenunan dan songket tradisional. 

“Kebanyakan perajin-perajin yang mengerjakannya adalah kaum perempuan dan ibu-ibu di seluruh daerah kepulauan Indonesia secara turun-temurun, serta menjadi sumber mata pencahariannya, industri tradisional tenun-tenun dan songket masih di pertahankan produknya,” jelasnya. 

Pasalnya, hal itu merupakan warisan budaya leluhur bangsa indonesia yang motif-motifnya memiliki nilai-nilai sejarah dan filosofi seni yang sangat adiluhung, unik dan memiliki nilai jual tinggi. 

“Menjadi tren mode yang mampu mengguncang mata dunia karena keindahan dan keunikan motif dan produknya yang hampir negara-negara lain tidak mampu membuatnya," ujarnya. 

"Produk tekstil tradisional, produk fashion berbasis tenun-tenun tradisional khas indonesia, mampu memberikan kontribusi devisa besar bagi Indonesia karena tingginya nilai ekspor,” paparnya.  

Diharapkan, budaya wastra warisan leluhur bangsa Indonesia yang indah ini terus menjadi ikon dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia, serta dunia. 

Termasuk industri fashion yang berbasis atau bernuansa tenun-tenun dan songket tradisional Indonesia. 

“Harapan saya bagi para desainer perempuan Indonesia yang hebat, teruslah mencintai produk wastra tenun-tenun dan songket tradisional budaya bangsa Indonesia," ujarnya. 

"Yang penting harus terus semangat, bangkit, berlomba mengembangkan karya-karya terbaiknya, menggunakan tenun-tenun dan songket tradisional,” jelasnya. 

Anna juga mendorong ke semua pihak yang berkepentingan agar dapat membantu para perajin wastra tradisional Indonesia agar terus bisa bangkit kembali berkarya. 

Upaya itu kan membantu peningkatan ekonomi dan daya beli sekaligus meningkatkan daya beli bagi para desainer perempuan Indonesia. 

“Upaya ini agar dapat terus menjadi ajang promosi bagi produknya. Karya-karyanya terus dapat berkembang lebih maju dan secara ekonomi dari masa ke masa, terus terjaga eksistensinya. 

"Produk warisan budaya tradisional bangsa Indonesia tetap lestari selamanya,” ungkapnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved