Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Disertai Nilai dan Maknanya
sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta nilai dan maknanya. Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal
Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat islam yang telah padam untuk kembali berjihat dan membela Islam pada masa perang salib.
Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah mengatakan,
صَلَاحِ الدِّينِ الَّذِي فَتَحَ مِصْرَ ؛ فَأَزَالَ عَنْهَا دَعْوَةَ العبيديين مِنْ الْقَرَامِطَةِ الْبَاطِنِيَّةِ وَأَظْهَرَ فِيهَا شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ
Artinya:
“Sholahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Dia menghapus dakwah ‘Ubaidiyyun yang menganut aliran Qoromithoh Bathiniyyah (aliran yang jelas sesatnya, pen). Shalahuddin-lah yang menghidupkan syari’at Islam di kala itu,”
Dalam perkataan lainnya, Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah mengatakan,
فَتَحَهَا مُلُوكُ السُّنَّة مِثْلُ صَلَاحِ الدِّينِ وَظَهَرَتْ فِيهَا كَلِمَةُ السُّنَّةِ الْمُخَالِفَةُ لِلرَّافِضَةِ ثُمَّ صَارَ الْعِلْمُ وَالسُّنَّةُ يَكْثُرُ بِهَا وَيَظْهَرُ
“Negeri Mesir kemudian ditaklukkan oleh raja yang berpegang teguh dengan Sunnah yaitu Shalahuddin, Dia yang menampakkan ajaran Nabi yang shahih di kala itu, berseberangan dengan ajaran Rafidhah (Syi’ah),"
"Pada masa dia, akhirnya ilmu dan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam semakin terbesar luas,”.
Sumber lain mengatakan perayaan Maulid sebenarnya dimulai oleh Dinasti Fatimiyyun syang dinyatakan oleh banyak ahli sejarah.
Baca juga: Surat Abasa (Bermuka Masam) Ayat 1-42: Teguran Allah kepada Nabi Muhammad, Jangan Bermuka Masam
Nilai dan Makna
Dikutip dari kemenkumham.go.id dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW memiliki beberapa nilai dan makna.
1. Nilai spiritual
Setiap muslim mampu menumbuhkan dan menambah rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW dengan maulid.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan terhadap Nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam.