Bolehkah Berkata Tidak Pada Anak? Begini Cara Berkomunikasi Orangtua Agar Anak Merasa Nyaman
Orangtua lebih senang mengucapkan kalimat negatif daripada positif saat berkomunikasi dengan anak.
Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti.
Misalnya, “Jika kita sampai di rumah Eyang, Karin beri salam dan cium pipi Eyang, ya.
Menyapa orang lain apalagi orang yang lebih tua menandakan kita ini santun.”
Ciptakan lingkungan yang mendukung agar anak merasa nyaman ketika mulai belajar mandiri.
Baca: Bikin Haru! Begini Ungkapan Perpisahan Kajol untuk Sridevi
Caranya dengan tidak banyak melarang, memberi contoh berperilaku positif, dan bagaimana harus mengatakan “tidak” pada situasi dan waktu yang tepat, dan sebagainya.
Berikan alternatif pilihan terbatas ketika anak mengatakan ”tidak”. Contoh, anak tidak mau menyikat gigi.
Arahkan pernyatannya itu menjadi beberapa pilihan yang lebih sempit seperti, “Oke, kamu enggak mau gosok gigi sekarang.
Kalau begitu gosok giginya sebentar lagi, ya? atau kamu masih mau makan-minum dulu dan sesudah itu gosok gigi?”
Hindari paksaan, ancaman, maupun tuntutan di luar kemampuan anak.
Cara seperti ini malah membuat anak semakin menolak dan semakin keras mengatakan “tidak.”
Beri penghargaan dan tunjukkan sikap positif orangtua bila anak melakukan perilaku sesuai yang diharapkan.
Intinya, mengatakan “tidak“ boleh-boleh saja. Namun, anak perlu mengerti dan memahami kapan waktu dan situasi yang tepat untuk mengatakan ”tidak”.