Jumat, 3 Oktober 2025

Bolehkah Berkata Tidak Pada Anak? Begini Cara Berkomunikasi Orangtua Agar Anak Merasa Nyaman

Orangtua lebih senang mengucapkan kalimat negatif daripada positif saat berkomunikasi dengan anak.

net
Ilustrasi komunikasi anak dan orangtua 

TRIBUNNEWS.COM - Mulut si kecil seolah penuh dengan kata "tidak".

Kalau kita suruh makan sayur, mulutnya segera berucap "tidak"!

Demikian pula saat bunda menyuruhnya mandi.

Duh, galaknya minta ampun.

Bila itu terjadi, ada kemungkinan kalimat yang orangtua pilih kurang pas.

Pasalnya, orangtua lebih senang mengucapkan kalimat negatif daripada positif saat berkomunikasi dengan anak.

Misal, "Jangan main air di dapur!" dan masih banyak lagi.

Anak MARAH angry-child
Anak MARAH angry-child (IST)

Mulai sekarang, cobalah untuk membuang kata-kata “jangan” atau “tidak” dan gunakan kata-kata positif. Misalnya, “Jangan corat-coret tembok,” menjadi, “yuk corat-coretnya di kertas karton ini saja.”

Selain itu, bantu anak untuk menggali dan mengekspresikan perasaannya secara utuh dalam bentuk verbal.

Tujuannya agar anak mempunyai kesempatan dan keterampilan mengutarakan perasaan serta pikirannya secara tepat, tanpa mudah mengatakan kata “tidak”.

Pendek kata, untuk menghadapi anak yang gemar berkata “tidak”, orangtua dapat melakukan hal-hal berikut ini:

Galilah apa yang menjadi penyebab anak menyatakan penolakan.

Beri kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan apa yang diinginkan maupun yang tidak. Misalnya, alasan anak menolak makanan yang sudah disediakan.

Lakukan komunikasi dua arah dengan mengajaknya bicara baik-baik.

Beri penjelasan mengenai apa yang diharapkan orangtua maupun lingkungan dari sikap anak.

Halaman
12
Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved