Sayangi Alam Indonesia, 7 Kebiasaan Ini Bisa Kurangi Jejak Karbon

TRIBUNNEWS.COM – Alam Indonesia dikenal sebagai salah satu yang paling kaya di dunia. Dari hutan tropis, laut biru, sampai udara segar pegunungan, tak ada satu pun yang kurang di negara kita. Sayangnya, semua kekayaan itu kini terancam karena jejak karbon (carbon footprint) yang makin hari makin besar. 

Data dari International Energy Agency di tahun 2021 mengungkap bahwa sektor energi menyumbang sekitar 600 juta ton karbon dioksida (CO₂) di Indonesia. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai penghasil emisi terbesar kesembilan di dunia. 

Tingkat emisi di Indonesia ini disebabkan oleh konsumsi energi nasional yang melonjak hampir 60 persen dalam dua dekade terakhir, dengan batu bara sebagai penopang utama. 

Enggak cuma itu, peringkat kinerja emisi gas rumah kaca atau Green House Gas (GHG) Emission Indonesia juga masih tergolong rendah. Berdasarkan data global terbaru, GHG per kapita Indonesia dikategorikan sangat rendah (Very Low), berada di posisi 63 dari seluruh negara yang dianalisis.

Namun begitu, bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Justru sebaliknya, perubahan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari. Dengan mengubah kebiasaan, kita bisa ikut menjaga alam Indonesia agar tetap lestari untuk generasi mendatang.

Berikut ini 7 langkah simpel yang bisa kamu terapkan untuk mengurangi jejak karbon.

1. Gunakan Transportasi Ramah Lingkungan

Setiap kali kamu naik kendaraan bermotor, ada emisi karbon yang ikut terlepas ke udara. Bayangkan kalau semua orang di kota besar Indonesia terus-terusan pakai kendaraan pribadi, bukan cuma macet yang jadi masalah, tapi juga kualitas udara yang makin buruk.

Baca juga: 6 Cara Bertanggung Jawab Menjelajahi Alam Indonesia Lewat Ekowisata

Transportasi umum bisa jadi cara kamu bantu jaga udara bersih dan mendukung sistem transportasi berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan di Indonesia. Yuk, coba jalan kaki atau naik sepeda buat jarak dekat. Kalau jauh, kamu bisa naik KRL, bus, atau MRT.

2. Kurangi Plastik Sekali Pakai

Salah satu krisis lingkungan paling nyata di alam Indonesia disebabkan oleh penimbunan sampah plastik. Mulai dari laut, sungai, hingga hutan tercemar karena plastik yang sekali pakai dan dibuang sembarangan.

Saatnya ganti kebiasaan pakai plastik dengan hal kecil, seperti bawa tumbler, bawa tas belanja, dan hindari sedotan plastik. Dengan langkah kecil ini, kamu pun bisa ikut jaga ekosistem laut Indonesia agar tetap lestari.

3. Bijak Pakai Listrik

Sebagian besar listrik di Indonesia masih dihasilkan dari bahan bakar fosil. Artinya, makin boros kamu pakai listrik, makin besar jejak karbon yang kamu hasilkan

Coba deh biasakan matikan lampu saat enggak dipakai, cabut colokan listrik dari stop kontak, dan ganti lampu ke LED. Dengan begitu, kamu akan bantu menghemat energi dan menjaga cadangan sumber daya alam Indonesia yang terbatas.

4. Pakai Produk Rumah Tangga Ramah Lingkungan

Enggak banyak yang sadar kalau sabun, deterjen, hingga pembersih lantai yang kita pakai sehari-hari juga bisa berdampak pada lingkungan. Produk rumah tangga konvensional banyak mengandung bahan kimia yang saat terbuang ke saluran air, bisa mencemari sungai dan merusak ekosistem.

Sekarang sudah banyak pilihan produk ramah lingkungan yang menggunakan bahan-bahan biodegradable, tanpa pewangi sintetis berbahaya, dan dikemas dalam botol daur ulang. Kalau kamu mulai beralih ke produk-produk ini, bukan cuma rumahmu yang lebih bersih, tapi alam Indonesia juga ikut terjaga.

5. Dukung Produk Pangan Lokal

Tahukah kamu? Saat kamu membeli produk makanan impor, maka ada sumbangan emisi yang besar karena produk-produk tersebut harus dikirim menggunakan pesawat dan kapal laut.

Nah, kamu bisa mulai menggantikannya dengan produk pangan yang berasal dari alam Indonesia serta produk-produk lokal ramah lingkungan.

Untuk mendukung produk lokal, kamu bisa berbelanja di pasar tradisional, konsumsi bahan dairy lokal, serta pilih bahan makanan yang sedang musim, misalnya buah dan sayuran. Dengan begitu, kamu tidak cuma bantu petani lokal, tapi juga menjaga sirkulasi ekonomi yang memperkuat ketahanan pangan dan alam Indonesia.

6. Jangan Buang Makanan

Menurut laporan dari United Nations Environment Program (UNEP) berjudul Food Waste Index 2021, Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan produksi sampah makanan terbanyak di Asia Tenggara. Total sampah makanan yang dihasilkan setiap tahun mencapai sekitar 20,93 juta ton. 

Hal ini bisa bikin tanah subur Indonesia rusak karena penumpukan zat sisa makanan yang berlebihan dan tak tertangani.

Karena itu, yuk biasakan diri untuk  mengambil makanan secukupnya, simpan di tempat yang tepat, dan kalau bisa, jadikan sisa sayuran atau buah sebagai kompos untuk tanaman di rumah.

7. Tanam Tanaman di Rumah

Tanaman bermanfaat menyerap karbon dan membantu memproduksi oksigen yang baik untuk lingkungan. Di negara tropis seperti Indonesia, kamu bisa dengan mudah menanam tanaman bahkan di lahan sempit, misalnya dengan metode urban farming.

Baca juga: Lokal Asri, Gerakan Nyata Jaga Alam Indonesia dari Komunitas hingga ke Sudut-sudut Lokal

Mulai dari menanam cabai, tomat, atau daun mint di pot, kamu sudah ikut menciptakan udara yang lebih bersih. Selain bisa berhemat sedikit, cara ini jadi yang paling nyata dan personal untuk menjaga alam Indonesia tetap baik.

Langkah Kecil, Dampak Besar untuk Kurangi Jejak Karbon

Mengurangi jejak karbon bukan tentang menjadi sempurna, tapi soal konsistensi dalam melakukan hal kecil yang bermakna. 

Bumi dan alam Indonesia adalah rumah yang jadi tanggung jawab kita bersama. Di tengah krisis iklim, over-tourism, dan eksploitasi sumber daya alam, eksplorasi alam Indonesia tidak bisa lagi dipisahkan dari tanggung jawab mewujudkan keberlanjutan. 

Melalui inisiatif Lokal Asri, Tribunnews dan Tribun Network mengajak kamu untuk menjadikan perjalanan dan gaya hidup sebagai bagian dari upaya pelestarian.

Ingin tahu lebih banyak tentang cara menjaga lingkungan, keindahan alam Indonesia, wisata berkelanjutan, dan budaya lokal? Klik tautan ini dan jelajahi cerita inspiratif dari Lokal Asri.