Minggu, 5 Oktober 2025

Mensos Gus Ipul Apresiasi Keteguhan Ibu Tunanetra di Sekolah Rakyat Banyuwangi

Gus Ipul mengundang Nur Wahidah yang merupakan seorang penyandang tunanetra sekaligus orang tua murid saat berkunjung ke SRT 46 Banyuwangi.

Editor: Content Writer
dok. Kemensos
SEKOLAH RAKYAT - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di acara Dialog Siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 46 Banyuwangi yang berlangsung pada Jumat (3/10/2025). Dalam kesempatan itu, ia mengajak Nur Wahidah, seorang tunanetra dan ibu dari Mohammad Rehan Meizi (12), siswa Sekolah Rakyat, maju ke depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Suasana penuh haru mewarnai acara Dialog Siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 46 Banyuwangi pada Jumat (3/10/2025). Dalam kesempatan tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengundang Nur Wahidah, seorang penyandang tunanetra sekaligus ibu dari Mohammad Rehan Meizi (12), siswa Sekolah Rakyat, untuk maju ke depan.

Di hadapan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan orang tua siswa, Gus Ipul memperkenalkan Nur Wahidah dan putranya. Nur adalah ibu empat anak yang tinggal di rumah sederhana berukuran 44 meter persegi di Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Ia mengalami kebutaan akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan mantan suaminya. Mereka berpisah sejak Rehan berusia satu bulan.

“Dulunya waktu masih sama ayahnya, sering kena marah ,” jelas Nur yang membuat Gus Ipul berkaca-kaca.

Sejak berpisah, Nur harus menanggung seluruh kebutuhan anak-anaknya seorang diri.

“Jadi saya menghidupi anak sekolah dan memberikan segalanya, ya saya sendiri. Karena mantan suami tidak memberi (nafkah) sama sekali, termasuk biaya sekolah, makan, uang saku sekolah tidak sama sekali diberi,” kata Nur.

Untuk menghidupi keluarga, Nur bekerja sebagai tukang pijat dengan penghasilan sekitar Rp600 ribu per bulan. Semua ia jalani dengan semangat demi menghidupi anak-anaknya.

“Karena anak-anak saya butuh saya. Meskipun saya enggak melihat, saya harus semangat demi anak-anak saya,” tuturnya.

Nur mengaku bersyukur dengan adanya program pendidikan gratis yang digagas Presiden Prabowo melalui Sekolah Rakyat. Ia berharap dengan adanya Sekolah Rakyat dapat mendukung masa depan Raihan.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Prabowo, karena dengan adanya Sekolah Rakyat ini, saya bisa memasukkan anak saya, biar lebih maju ke depannya,” kata Nur sambil menitikkan air mata.

Baca juga: Gus Ipul Paparkan Sekolah Rakyat Hadirkan Pendidikan dan Pemberdayaan Keluarga

Dalam dialog singkatnya dengan Rehan, Gus Ipul memberikan motivasi agar lebih semangat menjalani proses belajar di Sekolah Rakyat.

“Mudah-mudahan betah di sini, ya,” kata Gus Ipul.

Rehan sendiri memiliki minat besar pada bidang olahraga dan pernah meraih juara II se-kecamatan pada kejuaraan tolak peluru.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir dalam acara tersebut turut memberi dukungan untuk Nur agar terus mendoakan anaknya.

“Rayhan beruntung bisa difasilitasi Sekolah Rakyat. Tapi tetap jangan lupa doakan anaknya karena doa itulah yang paling mujarab mengantarkan anak menjadi orang hebat,” kata Ipuk.

Gus Ipul menambahkan, kisah Nur Wahidah hanyalah satu dari banyak kisah haru di Sekolah Rakyat. Hal ini merupakan wujud perhatian pemerintah kepada anak keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan berkualitas demi masa depan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved